SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sebagai petugas lapangan, Jon Koplo dan Tom Gembus merasakan puasa sangat memberatkan. Betapa tidak? Dari pagi sampai sore, karyawan bagian marketing sebuah perusahaan swasta di Solo ini harus wira-wiri menemui beberapa relasi di Solo dan sekitarnya. Karena keberatan itulah beberapa hari yang lalu, dua tokoh kita yang tak patut ditiru ini terpaksa membatalkan puasanya alias mukah.

Siang itu mereka merasa kepayahan, lalu memutuskan untuk istirahat. Nah, di sinilah godaan itu datang. Tom Gembus yang tidak kuat menahan haus, lalu mengajak Jon Koplo mukah dan mencari warung. Dasar Koplo juga tidak kuat godaan, ia pun manut saja. Maka mampirlah mereka ke warung bakso langganan Jon Koplo. Tidak hanya minum, mereka juga ngiras bakso dengan lahapnya. Setelah kemringet dan istirahat cukup, mereka pun melanjutkan tugasnya.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sore hari setelah bertugas, Jon Koplo pulang. Sampai di rumah ia langsung disambut dan disambati Lady Cempluk, istrinya.

“Pak, sebenarnya aku kasihan sama njenengan. Puasa, capek… Tapi berhubung dagangan di warung sudah banyak yang habis. Mbok tolong dianterin kulakan,” pinta sang istri yang kebetulan punya warung kelontong di rumah. Maka masih dengan seragam kerja, Koplo pun mengantarkan Cempluk kulakan di sebuah supermarket di Solo.

Selesai kulakan, tak terasa sudah menjelang Magrib. Cempluk punya usul, “Mampir buka sik wae Pak, neng warung bakso langganan njenengan…”

Blaik…! Koplo terdiam, tapi ia tak bisa menolak.

Sampai di warung, Cempluk langsung pesan dua mangkuk bakso sambil berkata, “Pakai nasi Mas, untuk suami saya. Kasihan dia, puasa, seharian muter-muter, pasti laper.”

Sambil makan, Koplo menunduk terus, takut kalau pelayan warung mengenalinya. Ia baru bernapas lega hingga selesai makan ternyata aman-aman saja. Tapi eiiittt, lhadalah… Tiba-tiba saja mak srunthul, datang seorang pelayan menghampiri Jon Koplo sambil berkata, “Pak, niki topi njenengan wau siang ketinggalan…!” Koplo baru ingat kalau tadi ia kipas-kipas pakai topi. Mak prepet, Jon Koplo langsung pucet. Ia mati kutu, tak bisa berkutik sama sekali. So, tentu saja istrinya muring-muring mengetahui kalau suaminya ternyata tidak puasa.

Oalah Pak-Pak…! Ndakik-ndakik ngandhani anake kon pasa, malah mukah dhewe. Ora isin karo anake, cah SD wae pasa ndina…!” omel Cempluk saat perjalanan pulang.

 Asri Astuti, Candirejo RT 002/RW 005 Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya