“Ealah, malam valentine kok ndadak kembang apian barang,” ujar Cempluk dalam hati.
Tak lama kemudian, pintu kamarnya seperti ada yang mendorong-dorong dari luar. Cempluk pun memberanikan diri untuk memanggil siapa orang yang diluar.
“Sinten?” tanyanya. Namun tak ada yang menjawab.
Cempluk mengira itu pasti ulah teman-temannya. Dia pun berinisiatif dengan pelan-pelan membuka pintu dan menggertaknya. “Hayooo ke…”
Namun dia ternyata kecele karena tidak ada siapa-siapa. Setelah pintu ditutup, lagi-lagi pintunya seperti ada yang mendorong dari luar, dia baru sadar kalau malam itu malam Jumat. Cempluk langsung mak prinding. Sambil ngewel ia membaca Surat Yasin. Namun apa yang terjadi Saudara-Saudara, satu SMS masuk ke HP-nya. “Pluk, sregep banget tengah malem ngaji. Sini ke kamarku, lihat berita Gunung Kelud meletus.”
Cempluk pun langsung menarik napas lega.
“Ya ampun… Tak kira setan, pantes dibacakan Yasin nggak berhenti,” ujarnya sambil menahan tawa dalam hati.
Rohmah Jimi Sholihah, Soco RT 002/RW 004 Slogohimo, Wonogiri