Ah-tenane
Senin, 26 Maret 2012 - 08:48 WIB

JON KOPLO: Teh Susu

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang masing-masing punya bahasa tersendiri. Ada banyak persamaan bahasa namun berbeda artinya sehingga sering menimpulkan kesalahpahaman, seperti yang terjadi pada kisah berikut ini.
Beberapa waktu lalu, Tom Gembus, mahasiswa universitas markotop di Jogja yang tinggal di Boyolali ini kedatangan teman kuliahnya, Lady Cempluk yang asal Magelang dan Jon Koplo asal Garut, Jawa Barat. Berhubung hari itu Gembus berulang tahun, ia mentraktir teman-temannya ke rumah makan bebek goreng terkenal di dekat pasar Kota Boyolali.
Sampai di rumah makan, Gembus dan Cempluk mengambil tempat duduk, semantara Koplo langsung nyelonong ke toilet untuk menguras isi perutnya dulu. Beberapa saat, Koplo pun menuju ke tempat Gembus dan Cempluk duduk. Ternyata di meja sudah tersedia dua minuman pesanan mereka.
“Minumku mana atuh?” tanya Koplo dengan logat Sundanya.
“Pesan sendirilah!” jawab Gembus.
Koplo pun mendatangi pelayan bernama Gendhuk Nicole sambil bertanya, “Teh, susunya ada?”
“Oh ya, Mas,” jawab Gendhuk.
Tak lama kemudian pesanan Jon Koplo datang. Namun Koplo agak curiga dengan minuman yang dipesannya. Ketika disruput, Koplo merasa rasanya aneh. Ia pun komplain ke Gandhuk Nicole.
“Ini susu apa Teh, kok rasanya kaya gini?”
“Ya itu susu campur teh. Katanya tadi minta teh susu?” balas Gendhuk nggenahke.
“Aku pesan susu, bukan teh susu!” eyel Koplo. Tapi Gendhuk tak mau kalah. Ia menjelaskan, “Mase tadi kan bilang “Teh susunya ada?” ya saya bikinkan teh susu.”
“Aduuuh, gimana atuh!” Koplo judheg, sementara Gembus dan Cempluk serta pengunjung rumah makan pada kemekelen.

Candra Cipta Wijaya, Peni RT 020/RW 007, Kuwiran, Banyudono, Boyolali 57373

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif