SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

11-ahtenaneKejadian ini dialami Jon Koplo, seorang guru SD di daerah Sukoharjo di era 80-an. Demi mencukupi kebutuhan ekonominya yang saat itu masih pas-pasan, di samping mulang, ia juga nyambi nyupir angkot. Tetapi sambenan-nya itu tidak diketahui rekan-rekan gurunya.

Suatu hari angkot Jon Koplo mendapat carteran untuk mengantar jagong pas jam mengajar. Koplo bingung, mau disanggupi kok pas kerja, mau ditolak kok eman-eman. Akhirnya ia memutuskan untuk mbolos kerja. Sehari sebelumnya ia meminta izin kepada Bu Cempluk, kepala sekolah di SD tersebut, “Bu, saya mohon izin tidak masuk mengajar, karena besok ada saudara yang datang dari Jakarta,” Jon Koplo beralasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Oh ya, Pak. Silakan,” Bu Cempluk mengizinkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Yesss…” batin Koplo girang.

Pagi itu Koplo sudah ngegas angkotnya untuk mengantar rombongan jagong. Tapi sialnya, ditangah perjalanan roda angkotnya lepas sehingga mendahului angkotnya. “Lho… lho… rodhane ucul!” teriak Koplo melihat rodanya berjalan sendiri. Tapi anehnya, roda yang mengglinding itu belok kiri dan masuk ke pekarangan SD tempat Koplo mengajar.

Wadhuh, cilaka tenan iki!” Koplo ngeplak bathuke dhewe. Ia hanya diam saja tak bisa berkutik.

Menunggu supir angkot yang tidak kunjung mengambil ban tadi, Tom Gembus, salah satu guru disaksikan Lady Cempluk menyerahkan ban itu. Sambil pringas- pringis kisinan Jon Koplo terpaksa keluar dari persembunyiannya.

“Ini Pak-Bu, mau njemput saudara dari Jakarta,” kata Koplo.

“Iya Pak, salam untuk among tamunya…” sahut Bu Cempluk yang tahu Jon Koplo akan njagong.

 

Iksan Sabari, Ngaglik RT 003/RW 006 Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo 57527

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya