Jon Koplo adalah seorang wartawan media massa nasional yang bertugas di Kota Solo. Beberapa waktu lalu, ia mendapat kabar ada unta yang dimangsa oleh singa di Taman Satwa Taru Jurug. Tak mau ketinggalan berita, saat itu juga, Koplo bersama Tom Gembus, rekan kerjanya, berboncengan meluncur ke TKP untuk meliput peristiwa itu.
Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit sohib kita itu sudah sampai di Jurug.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Setelah memarkir motor, mereka berdua langsung menuju kandang unta. Di situ mereka mendapati seekor unta sudah terkapar karena digigit singa. Sementara itu petugas bonbin berusaha menaklukkan singa yang masih berkeliaran di sekitar kandang.
Jon Koplo lalu mengajak Tom Gembus untuk memanjat tembok kandang agar bisa memperoleh angle lebih baik dalam mengambil gambar unta. Tom Gembus lalu memanjat dinding dan berhasil melompatinya. Namun ia mendarat agak keras di tanah sehingga kakinya agak sakit.
“Ati-ati Plo, tanahnya keras!” saran Gembus kepada Koplo.
“Tenang aja Bro. Soal beginian gue lebih jago daripada elo,” jawab Koplo kemlinthi.
Tak kurang akal, setelah memanjat tembok, Jon Koplo berusaha mencari tanah yang agak tinggi agar jatuhnya tidak terlalu keras. Kebetulan, di sebelah pojok kandang ada gundukan tanah yang agak tinggi. Koplo pun melompat dan … blusss! Mendarat dengan mulus di gundukan itu.
Akan tetapi pada saat Jon Koplo mendarat di gundukan itu ada seorang petugas bonbin yang meneriakinya, “Hei Mas, jangan menginjak itu!”
“Memang kenapa, Pak?”
“Itu gundukan kotoran unta!”
Mendengar jawaban petugas itu, wajah Jon Koplo langsung abang ireng menahan malu. Sementara kawan-kawan wartawan yang lain ngguyu ngakak melihat kejadian itu.
Fijar Sulistyo, Sedahromo Lor RT 001/RW 007 Kartosuro, Sukoharjo
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
