Ah-tenane
Sabtu, 11 Agustus 2012 - 08:06 WIB

JON KOPLO: Pecelnya Pahit

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah tragis nan menggelikan ini dialami oleh Jon Koplo dan Gendhuk Nicole, mahasiswa universitas paling kondang di Jogja. Beberapa waktu lalu, sepasang kekasih yang merupakan mahasiswa baru ini asal Wonogiri ini berniat untuk jalan-jalan, muter-muter ngapalke dalan sekalian ngabuburit.

Sampailah mereka di Alun-Alun Selatan Jogja. Mereka pun terkagum-kagum melihat turis yang sliwar-sliwer balapan becak warna-warni. Belum pernah mereka melihat alun-alun seramai ini.

Advertisement

“Tempatnya enak ya, Plo. Romantis,” kata Gendhuk Nicole sumringah. Maka berhentilah mereka di tenda warung nasi pecel sambil menunggu buka puasa.

Begitu azan Magrib terdengar, mereka langsung menyantap nasi pecel yang sudah mereka pesan dari tadi. “Wah, pecelnya enak ya Ndhuk dimakan dengan suasana seperti ini. Apalagi makannya sama kamu,” ucap Koplo nggedebus.

“Iya, biar pecel tapi serasa beef steak,” sahur Gendhuk cengengesan. Mereka pun ketawa-ketiwi merasakan kenikmatan menu dan suasana sore itu.

Advertisement

Tiba pas giliran membayar, Koplo terperangah melihat nota. Seperti tak percaya, ia pun bertanya kepada si penjual, sebut saja Lady Cempluk. “Pinten, Buk?”

Lha niki sampun ditulis ta Mas, nemlikur ewu. Nasi pecelnya satu porsi sepuluh ribu dan es tehnya tiga ribu,” jawab Cempluk tanpa ekspresi berdosa.

Mak plekenthis, raut muka Koplo mendadak kecut. “Ndhuk, pecele bul pait tenan,” bisik Koplo anyel.

Advertisement

Farida Rohmawati, Madegondo RT 002/RW 005 Grogol, Sukoharjo

Advertisement
Kata Kunci : Pahit Pecel
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif