SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

27-ahtenaneKecelik mungkin menjadi hal yang tidak mudah dilupakan bagi siapa saja, tidak terkecuali Lady Cempluk. Beberapa waktu lalu, seusai pulang kuliah non regular di sebuah perguruan tinggi jos gandos di Solo, dia dijemput suami tercintanya dan ngajak muter-muter keliling kawasan Solo sambil cari makanan khas Solo. Maklum, mereka masih menten anyar.

Setelah beberapa toko dilewati, dan membeli beberapa makanan khas Solo, kemudian dalam perjalanannya dia membaca sebuah toko berplakat Goysen …. 1 kg = Rp2.000. Di belakang kata Goysen tulisan di papan kecilnya sudah nglothok. Cempluk yang kelihatnnya juga lagi nyidam itu langsung tergoda, sayang tokonya sudah tutup.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Mas, panganan goysen ki apa ya? Aku kok pengen. Cuma 2000 rupiah per kg lho.”

Iya ki Dik, Mas juga penasaran. Namanya aneh.”

“Ya sudah Mas, besok dibaleni kesini lagi ya?”

“Oke.”

Sang suami pun dengan setia menemani Cempluk untuk mendatangi toko tersebut, namun sayang toko tersebut lagi-lagi tutup. Sampai hari ketiga, jatahnya Cempluk tidak ada kelas, sang suami pun rela ngantar jauh-jauh demi sang Cempluk tercinta.

Ndilalah, tokonya buka. Namun setelah mereka sampai di TKP, apa yang terjad saudara-saudara? ternyata, yang terlihat di dalam toko tersebut adalah beberapa orang memegang setrika dan tumpukan baju. Ternyata goysen adalah nama sebuah tempat laundry, bukan makanan seperti yang ada dalam pikiran Cempluk.

 

Burroidah Nur Armiawati, Krendetan RT 001/ RW 008 Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya