SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

11-ahtenaneKisah ngisin-isini ini dilakoni oleh Lady Cempluk ketika pulang dari tempat budenya di Sragen, Minggu lalu. Cempluk naik bus dan turun di perempatan Ngemplak. Untuk melanjutkan perjalanan, Cempluk nyegat angkuta di dekat lampu bangjo.

Tak lama kemudian dari arah selatan muncul angkuta jalur 07 jurusan Gading-Pasar Legi-Mojosongo. “Wah, untung ndang oleh angkuta,” gumam Cempluk lega karena hujan akan turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketika angkuta berhenti di traffic light karena lampu merah, tanpa ba-bi-bu Cempluk langsung nyelonong masuk dan duduk di bangku dekat pintu. Angkuta kemudian nggeblas ke arah Mojosongo.

Saat Cempluk duduk manis, penumpang yang lain tampak ngguyu cekikikan, bahkan ada sebagian yang klesak-klesik ngrasani. Kebetulan semua penumpang itu laki-laki. “Ah wis ben, mbok menawa bapak-bapak kuwi kepincut nyawang wong ayu kaya aku,” batin Cempluk GR.

Sampai perempatan Cengklik, Cempluk berniat turun. “Mas kiri, Mas. Kula mandhap mriki,” katanya sambil ngelungke uang. Spontan meledaklah tawa para penumpang. Cempluk bingung, belum mudheng apa yang terjadi.

Mbak, niki angkuta carteran. Niki wau disewa kangge tilik wong lara ten rumah sakit,” jelas salah seorang penumpang. Dherrr…! Cempluk kaget saknalika.

Oh, niki angkuta carteran ta? Kula nyuwun pangapunten nek ngarten,” ujar Cempluk dengan wajah abang ireng ngampet isin.

Krisnanda Theo Primaditya, RT 004/RW 019 No. 15 B Mojosongo, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya