Kisah ini terjadi setelah Lady Cempluk bersama teman-teman sekelasnya berkunjung ke rumah Gendhuk Nicole di Jatinom, Klaten. Tepatnya di hari itu sedang ada hajatan di daerah Jatinom, yaitu tradisi saparan atau sebaran apem. Siang itu suasananya sangat ramai meskipun hujan turun, namun tidak dihiraukan. Cempluk dan Nicole serta teman-teman yang lain hanya melihat saja di pinggiran. Banyak orang yang berdesak-desakan untuk mendapatkan apem. Setelah selesai, Cempluk dan teman-teman sekelas mohon pamit pulang.
Sesampai rumah, tak sabar ia menceritakan peristiwa yang dilihatnya tadi pada Jon Koplo, bapaknya.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
“Pak, Pak… Kula gek wau bar nonton Yakowiyyu.”
Jon Koplo langsung respek, “Nang endi Ndhuk? Gek kowe dijak salaman ora? Wah, mesti seneng ki, ketemu calon persiden.”
Mendengar pertanyaan itu, Cempluk langsung ngakak, “Pripun to Pak… Pak?”
Jon Koplo tambah bingung, “Lha, piye to Ndhuk, Yakowiyyu-i rak sing wis tau dadi Wali Kota Solo kae ta?”
“Gubrak!!!” Cempluk tambah ger-geran sing ngguyu. “Ealah Pak… Yakowiyyu niku tradisi sebaran apem ten Jatinom.”
Sholikah, Mahasiswi IAIN Surakarta, Ngaglik RT 014/RW 003, Sambon, Banyudono, Boyolali
Nonton Yakowiyyu
Kisah ini terjadi setelah Lady Cempluk bersama teman-teman sekelasnya berkunjung ke rumah Gendhuk Nicole di Jatinom, Klaten. Tepatnya di hari itu sedang ada hajatan di daerah Jatinom, yaitu tradisi saparan atau sebaran apem. Siang itu suasananya sangat ramai meskipun hujan turun, namun tidak dihiraukan. Cempluk dan Nicole serta teman-teman yang lain hanya melihat saja di pinggiran. Banyak orang yang berdesak-desakan untuk mendapatkan apem. Setelah selesai, Cempluk dan teman-teman sekelas mohon pamit pulang.
Sesampai rumah, tak sabar ia menceritakan peristiwa yang dilihatnya tadi pada Jon Koplo, bapaknya.
“Pak, Pak… Kula gek wau bar nonton Yakowiyyu.”
Jon Koplo langsung respek, “Nang endi Ndhuk? Gek kowe dijak salaman ora? Wah, mesti seneng ki, ketemu calon persiden.”
Mendengar pertanyaan itu, Cempluk langsung ngakak, “Pripun to Pak… Pak?”
Jon Koplo tambah bingung, “Lha, piye to Ndhuk, Yakowiyyu-i rak sing wis tau dadi Wali Kota Solo kae ta?”
“Gubrak!!!” Cempluk tambah ger-geran sing ngguyu. “Ealah Pak… Yakowiyyu niku tradisi sebaran apem ten Jatinom.”
Sholikah, Mahasiswi IAIN Surakarta, Ngaglik RT 014/RW 003, Sambon, Banyudono, Boyolali