Ah-tenane
Rabu, 16 Mei 2012 - 08:09 WIB

JON KOPLO: Kulit "Celeng"

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Di Sukoharjo ada seorang warga keturunan Tiong Hoa pengepul kulit binatang, sebut saja Babah Tom Gembus. Orangnya sudah agak tua dan kalau bicara celat alias tidak bisa melafalkan beberapa kata terutama yang memakai huruf R. Tapi nama Bah Gembus sudah terkenal, terutama di kalangan para penyetor aneka kulit binatang seperti kambing, sapi, kerbau, maupun ular, untuk diolah dan jadikan bahan tas, koper, sepatu, dompet dan lain-lain.
Tiap hari rumahnya selalu ramai dikunjungi orang-orang yang akan menyetor aneka kulit. Kulit-kulit yang disetorkan ke Bah Gembus ada yang berbentuk lembaran maupun yang digulung. Jika berbentuk gulungan, pasti Bah Gembus meminta kulit itu dibuka untuk memastikan kualitasnya.
Nah, suatu hari ada seorang yang mengantarkan kulit ke Bah Gembus, sebut saja Jon Koplo. Biasanya yang setor kulit itu ayahnya, tapi berhubung sedang sakit maka Jon Koplolah yang disuruh menyetor kulit. Ini adalah kali pertama Jon Koplo bertemu Bah Gembus.
“Bah Gembus, Bapak lagi sakit, ini saya disuruh menyetor kulit kerbau,” kata Jon Koplo.
Bah Gembus mengamati gulungan kulit kerbau itu dengan cermat, lalu berkata, ”Ini kulit kamu celeng!
Koplo kaget mendengar kulit yang dibawanya dikira kulit celeng. “Ini kulit kerbau Bah, bukan kulit celeng,” jawabnya.
“Iya, kowe punya ini kulit kelbau, tapi ini kulit celeng!”
“We lhadalah, kok ngeyel. Hambok sumpah, ini betul-betul kulit kerbau Bah, bukan kulit celeng!” jawab Koplo mulai emosi.
Perdebatan antara Jon Koplo dan Babah Tom Gembus mulai tegang dan mengundang perhatian orang-orang di sekitar. Mereka pada berdatangan mendekat. Namun anehnya, orang-orang itu bukannya melerai malah pada tertawa. Koplo jadi tambah judheg.
Ndilalah ada seseorang yang mau menjelaskan kepada Jon Koplo, bahwa yang dimaksud “celeng” itu bukan babi hutan, melainkan “jereng” . Kulit yang dibawa Koplo disuruh njereng biar tahu bolong atau tidak.
Kini giliran Jon Koplo yang tertawa geli. Maka ketegangan tadi itu berubah jadi ger-geran. Ealaaah…

Wardono, Perum Gentan Pelangi Indah E-8 Gentan, Baki, Sukoharjo

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif