SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

27-ahtenaneKisah ini terjadi beberapa waktu lalu, saat Lady Cempluk berbelanja di Pasar Legi, Solo. Setelah memarkirkan motornya, Cempluk bergeges masuk ke pasar menyusuri lapak demi lapak untuk berbelanja. Namun dari sekian daftar belanjaannya, hanya nangka yang belum didapatkannya. Daripada kabotan membawa belanjaan yang seabrek itu, Cempluk bermaksud menaruh belanjaan di motornya, biar leluasa untuk menyusuri pasar lagi mencari nangka.

Kemudian Cempluk menuju ke tempat parkir untuk menaruh belanjaan sebentar, tapi si tukang parkir, sebut saja Jon Koplo, segera menghampiri untuk membantu mengambilkan motor.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

“Belum selesai kok, Pak. Saya cuma mau naruh belanjaan, masih ada yang kurang. Oh ya, yang jualan nangka di sebelah mana ya, Pak?” Cempluk sekalian bertanya.

“Oh, kalau nangka sebelah pintu selatan, Bu,” tunjuk Jon Koplo sambil mengeluarkan motor.

“Oh ya, Pak. Terima kasih. Saya ke sana dulu ya. Titip motor ini,” kata Cempluk sambil membayar ongkos parkir.

Setelah membeli nangka Cempluk kembali ke motornya dan langsung pulang. Tapi di jalan ia merasa ada yang aneh, karena beberapa orang melihat ke motornya sambil senyam-senyum, apalagi saat berhenti di lampu merah. Tetapi Cempluk cuek saja.

Setelah sampai di rumah, Cempluk baru sadar, ternyata lemek parkir yang terbuat dari deklit itu ternyata masih ada di sadel jok motornya!

“Ya ampun, iki lemek parkire katut ta, gek tak linggihi kawit mau kok ora krasa,” kata Cempluk diketawain orang orang rumah.

 

Okbardiah, Jl. KH. Wachid Hasyim I RT 004/RW 002 Joyontakan, Serengan, Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya