SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

25-ahtenaneSehari setelah erupsi Gunung Kelud, Mbah Jon Koplo, kakek berusia 70 tahun yang tinggal di Sukoharjo ini bekerja bakti ngeruki abu vulkanis setebal 5 cm yang menyelimuti halaman rumahnya.

“Bersih-bersih Mbah?” sapa Tom Gembus, tetangganya.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Iya, Le, iki lho ngeruki abu vulkanis,” jawab Mbah Koplo.

Jare kancaku abu vulkanis didol payu lho, Mbah, sak sak limang ewu rupiah,” jelas Gembus.

Yen ngono omonga kancamu, iki tak wadhahane sik. Mengko kon nuku ya,” pinta Mbah Koplo.

Nggih, Mbah,” jawab Gembus.

Ketika Mbah Koplo selesai ngadhahi abu vulkanis sebanyak 5 sak, tiba-tiba cucunya yang bernama Lady Cempluk datang. “Abu kok diwadahi, mau dipakai untuk apa ta Mbah?” tanya Cempluk.

“Ini mau tak jual, kata Gembus sak sak limang ewu rupiahe. Lumayan, ta?” jawab Mbah Koplo.

Mendengar jawaban Mbah Koplo, Lady Cempluk malah ngguyu ngakak. “Ya ora mungkin ta Mbah. Abu vulkanis itu bisa menimbulkan penyakit. Sudah terbukti semua orang pakai masker, menjaga agar tidak kena sesak napas atau batuk. Mungkin Mas Gembus cuma bercanda, Mbah,” jelas Cempluk.

“Serius kok. Mosok karo wung tuwa bercanda?” eyel Mbah Koplo.

Entah Gembus serius atau bercanda, tapi sampai cerita ini ditulis, 5 sak abu vulkanis Mbah Koplo belum terjual. Siapa mau?

 

Sri Ningsih, Mantung RT 002/RW 013 Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya