Ah-tenane
Selasa, 21 Januari 2014 - 14:44 WIB

JON KOPLO : Gara-gara Lurik

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo adalah penggemar baju lurik. Koplo memiliki banyak baju lurik dengan berbagai motif dan warna. Pergi kemanapun juga, mahasiswa perguruan tinggi markotop di Solo ini sering menggunakan baju lurik.

Suatu siang Koplo pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Jl. Slamet Riyadi naik sepeda motor. Setelah memarkir di tempat penitipan motor, lalu Koplo segera masuk ke pusat perbelanjaan itu. Setengah jam kemudian Koplo keluar.

Advertisement

Koplo segera menuju ke tempat penitipan untuk mengambil motornya. Saat akan membayar ongkos parkir, ternyata petugas parkirnya tidak ada. Suasana memang sepi.

“Mbok menawa tukang parkire lagi mangan neng warung,“ gumam Koplo.

Advertisement

“Mbok menawa tukang parkire lagi mangan neng warung,“ gumam Koplo.

Karena tak sabar, Koplo segera mengambil motornya. Tetapi belum satu langkah menuntun, tiba-tiba ada seseorang memanggilnya.

“Mas tolong itu motor saya dikeluarkan,” kata perempuan itu, sebut saja Lady Cempluk.

Advertisement

“Ya Mbak. Oke thok no,” jawab Koplo sumringah lalu mengeluarkan dan menuntun sepeda motor Cempluk.

Cempluk pun mengucapkan terima kasih.

“Mas maturnuwun ya. Ini uangnya,” ujar Cempluk sambil ngelungke uang dua ribuan. Koplo bingung.

Advertisement

“Lho uang apa ini Mbak?” tanya Koplo.

“Lho Masnya kan tukang parkir,” ujar Cempluk tersenyum.

“Saya bukan petugas parkir Mbak. Ini tadi cuma nolong Mbak,” jawab Koplo. Tetapi Cempluk ngeyel.

Advertisement

“Mosok bukan tukang parkir? Lha ini Masnya kan pakai baju lurik coklat kombinasi hitam, seragamnya petugas parkir di Kota Solo,” kata Cempluk sambil menunjuk baju Koplo.

Spontan Koplo langsung melihat bajunya. Dheerr! Koplo langsung kaget saknalika. Ia tidak sadar babar blas kalau baju lurik yang dipakainya mirip dengan seragam petugas parkir di tempat itu.

“Makasih ya Mas parkir,” kata Cempluk senyam-senyum lalu pergi. Koplo pun hanya bisa klecam-klecem kisinan.

“Ngece, padhake tukang parkir,” batin Koplo anyel.

 

Kiriman: Krisnanda Theo Primaditya, RT 004/RW 019 No. 15B, Mojosongo, Solo.

Advertisement
Kata Kunci : Cerita Lucu Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif