Ketika Cempluk baru asyik memilih minyak goreng dua literan yang promonya paling murah Koplo mulai rewel. Koplo pingin minta bantuan bundanya untuk mengambilkan bola di kolong rak.
“Bunda, bolaku jatuh ambilno sik!” rengek Jon Koplo kepada Cempluk.
“Lha wong bolamu neng kolong rak ya tangane Bunda ra tekan!” jawab Cempluk kepada anaknya.
Karena wajah Koplo kelihatan memelas yang seakan tidak rela kalau bolanya dibiarkan tergeletak di kolong rak, akhirnya Lady Cempluk berusaha piye carane agar bola anaknya bisa diambil.
Cempluk punya akal yang ngisin-isinke dan mengagetkan semua pengunjung swalayan. Untuk meraih bola, Cempluk ndlosor di lantai dengan memegang sandal untuk menggiring bola. Saat Cempluk beraksi, beberapa pengunjung swalayan dan pramuniaga mendekati Cempluk sambil berteriak, “Ada apa Bu? Ada apa?”
Begitu tahu para pengunjung swalayan dan pramuniaga mendekat ke arah dirinya, Cempluk langsung beranjak bangun sambil menjawab, “Ini ngambilke bola anak saya ngglindhing ke kolong rak,” mendengar jawaban Cempluk para pengunjung swalayan dan pramuniaga yang tadinya panik berubah menjadi tertawa cekikikan.
“Oalah, Bu…Bu tak kira semaput, gawe kaget wae,” celetuk pramuniaga yang bernama Gendhuk Nicole. Dengan ngampet isin, Cempluk cepet-cepet mendorong trolinya menuju kasir sambil ngedumel, “ben demi anak kok.”
Kiriman: Fatimah Srimurni, Gambuhan RT 001/RW 003, Baluwarti, Solo.