SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

05-ahtenaneJon Koplo dan Tom Gembus bekerja pada sebuah perusahaan distribusi ternama di Kota Bengawan. Suatu hari Tom Gembus mendapat tugas ke Surabaya membawa seperangkat alat sound system yang biasa dipargunakan untuk pelatihan spiritual. Perlu dikatahui bahwa mobil kantor yang biasa dipakai untuk mengangkut sound system itu kondisinya sudah payah banget. Mobilnya L-300 keluaran tahun 1996, sedang boksnya sendiri, meski tertutup, tapi banyak lubang di atapnya sehingga kalau hujan, air gampang masuk di dalamnya.

Tanpa sepengetahuan Koplo, bakda Shubuh Gembus telah memindahkan perangkat sound system itu ke dalam mobil boks yang lain.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“Plo, kunci mobil tak pasrahke satpam kantor. Aku numpak bis, mangkat nang Surabaya sik ya?” begitu bunyi SMS Gembus kepada Koplo.

“Oke, bos,” balas Koplo

Ndilalah, siang itu turun hujan. Koplo cemas. “Wah, yen ditekke, isa remuk mengko sound system-e.” Koplo berdua dengan teman kantornya, menutupi mobil boks itu dengan terpal di atasnya, meski mereka harus rela basah kuyup.

Setelah hujan berhenti, Koplo penasaran, jangan-jangan sound system-nya kena air hujan. Namun betapa terkejutnya Koplo, begitu pintu dibuka… badala! Mobil itu tak ada isinya. “Blaik, bul kosong ta?”

 

Mudiono, Kemasan RT 006/RW 002 Tipes, Serengan, Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya