JON KOPLO: Batal Bukanya

Setiap sepekan sekali, tepatnya hari Ahad, sebuah musala di sebuah desa di Makamhaji tempat Lady Cempluk ikut pengajian mengadakan acara buka puasa bersama. Pekan kedua Ramadan lalu, kebetulan yang memberi takjil adalah Jon Koplo, juragan mobil yang terkenal dermawan. So pasti menu yang dihidangkan dijamin istimewa.

Pukul 4 sore, Lady Cempluk sudah siap-siap menghadiri pengajian yang akan diisi oleh ustad Tom Gembus dari pondok pesantren terkenal di Sukoharjo. Tak lupa Cempluk mengajak Gendhuk Nicole, anaknya yang masih berusia 6 tahun.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Sampai di musala, Cempluk dan Gendhuk disambut ramah oleh panitia, seperti hadirin yang lain, mereka diberi masing-masing satu kotak dus komplet untuk berbuka nanti.

“Ssst… Ndhuk, bener ta omonganku, menu bukanya sip dan mewah” bisik Cempluk.

“Iya Buk, nanti kita buka puasanya di rumah saja ya?” usul Gendhuk.

Satu jam telah berlalu. Ustaz Tom Gembus menutup pengajiannya dengan doa, lalu berkata, “Bapak-Ibu, berhubung sudah waktunya buka, mari kita batalkan puasa kita dengan minuman yang sudah disediakan. Setelah itu kita salat Magrib. Mangga, nanti bukanya boleh di sini atau dibawa pulang…”

Setelah membatalkan puasa, Cempluk dan Gendhuk menaruh jatah buka puasanya di pojok belakang musala, lalu mengikuti salat Magrib. Setelah salat rampung, Cempluk dan Gendhuk langsung nalik kanan menuju pojok musala untuk mengambil kardus makan mereka. Tapi apa yang terjadi?

“Lho, Buk, kardus kita mana, kok nggak ada?” tanya Gendhuk.

“Wadhuh, sontoloyo… Nggak jadi makan enak kita Ndhuk!”

Setelah dicari kesana-kemari dan ditanyakan jamaah yang lain tidak ada yang tahu, Cempluk pun meminta kepada panitia supaya diganti. Namun celakanya, stok di panitia juga habis bisss… Saat itu juga Cempluk dan Gendhuk lemes. Nasi, ayam bakar, roti, kolak dan buah hilang sudah. Apes… apes!

Ismiyatun, Kuncen RT 001/RW 012 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo 57161