SOLOPOS.COM - Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto (jokowidiary.blogspot.com)

Solopos.com, JAKARTA — Capres dari koalisi PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura, Joko Widodo alias Jokowi, biasanya memilih tak berkomentar dengan serangan terhadap dirinya. Namun dalam forum Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Selasa (27/5/2014), Jokowi mengeluarkan sindirannya.

Saat berpidato di depan forum rakernas tersebut, Jokowi menyindir tawaran jabatan Menteri Utama. Sebagai catatan, sebutan Menteri Utama mulai muncul saat Prabowo Subianto menawarkan jabatan itu kepada Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ditanya kursi menteri berapa? dihitung-hitung ternyata kurang, kemudian ditambah jadi yang namanya menteri utama,” kata Jokowi di sela-sela pidato yang ditayangkan Metro TV itu.

Jokowi menegaskan koalisi partai-partai yang mendukung dirinya dan Jusuf Kalla benar-benar terbentuk tanpa syarat. Dia kembali menegaskan tidak ada perjanjian bagi-bagi jabatan dalam koalisi. “Ini betul-betul koalisi tanpa syarat, tidak ada bagi-bagi kursi menteri. Ini yang membedakan kita dengan yang di ‘sana’,” lanjut Jokowi.

Menurut mantan Wali Kota Solo ini, sikap PDIP dalam koalisi memang menjadi hal baru bagi bangsa Indonesia. “Ini pembelajaran politik bagi kita semua. Kalau masih tanya-tanya menterimu berapa? itu tradisi lama. Kita harus bisa memulai tradisi baru.”

Tak hanya itu, Jokowi kembali menyindir kebiasaan bagi-bagi dalam setiap koalisi di pemerintahan Indoneisa. “Ditanya kursi menteri berapa? Kemudian dihitung-hitung ada 45 kursi, padahal dalam undang-undang cuma ada 34 kursi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya