Solopos.com, JAKARTA — Partai Gerindra membantah saat dikatakan ada penawaran tujuh kursi menteri kepada Partai Golkar dalam kesepakatan koalisi mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) (Baca: Jokowi Sindir “Menteri Utama”.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi, mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan tawar-menawar kursi menteri kepada rekan koalisi jika nanti Prabowo-Hatta menang dalam Pilpres 2014. “Kita tidak pernah membicarakan itu. Tidak pernah bicara soal demikian,” kata Suhardi di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (27/5/2024).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Suhardi juga mengaku pihaknya belum merumuskan komposisi kabinet Prabowo-Hatta. Saat ini, kata Suhardi, tim masih fokus untuk merancang strategi pemenangan di Pilpres Juli 2014 nanti. “Pada waktu formal kita selalu bicara soal membulatkan visi misi presiden, tidak pernah soal itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Tantowi Yahya, mengatakan bahwa Partai Gerindra menawarkan tujuh kursi menteri, termasuk menteri utama kepada Partai Golkar. Menurutnya, tawaran itu langsung disampaikan oleh Prabowo, tetapi tidak disampaikan secara intensif.
Dia menilai alasan Prabowo ingin memberikan posisi menteri utama kepada Golkar sebagai wujud apresiasi besar kepada Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Prabowo sendiri saat pendeklarasian dukungan Partai Golkar kepada dirinya menawarkan posisi menteri utama untuk Ical.
Prabowo mengaku membutuhkan figur seperti Ical sebagai pemegang kontrol dalam hal merancang konsep pembangunan negara jika dia terpilih sebagai presiden.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
