SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Walikota Solo yang sekaligus calon gubernur (Cagub) DKI Joko Widodo menegaskan, dirinya tidak pernah setuju dengan bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sekarang berubah menjadi Bantuan Langsung Sementara masyarakat (BLSM), yang akan dikucurkan menyusul kenaikan harga BBM. Pasalnya, bentuk bantuan seperti ini bukannya membuat masyarakat mandiri, namun justru memicu masyarakat berperilaku konsumtif, jika tidak disertai pengarahan dan pengawasan. Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi di sela acara Seminar dan Workshop on Financial Inclusion di Novotel Solo Rabu (28/3) berpendapat, pemerintah daerah bisa menganggarkan dana khusus untuk menggerakkan usaha produktif yang ada di rumah tangga dan usaha kreatif yang ada di masyarakat melalui program ekonomi kerakyatan. Menurut Jokowi, bantuan seperti ini lebih memiliki daya dorong untuk masyarakat. Meski demikian, Jokowi mengaku terlambat untuk mengemas program seperti itu, lantaran rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM, terkesan mendadak.

Disisi lain, Jokowi menilai, bergulirnya demo penolakan kenaikan harga BBM, adalah wajar. Sebab, kenaikan harga BBM tersebut, dipastikan membuat masyarakat kecil semakin menderita, lantaran harga kebutuhan lain juga akan ikut terkerek. [SPFM/dev]

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya