SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kartu e-Toll seusai peresmian jalan tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga di Gerbang Tol Salatiga, Senin (25/9/2017). (JIBI/Solopos/Aloysius Jarot Nugroho)

Pemerintahan Jokowi mengklaim menyelesaikan 26 proyek senilai Rp46,5 triliun.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengklaim merampungkan proyek PSN sebanyak 26 proyek per 19 Desember 2017 dengan estimasi total investasi sebesar Rp46,5 triliun. Adapun rinciannya yakni 20 proyek diselesaikan pada 2016 dan enam proyek diselesaikan pada 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek yang telah selesai pada 2017 adalah Jalan Akses Tanjung Priok, PLBN Nanga Badau, Kapuas Hulu; PLBN Aruk, Sambas; dan PLBN Wini Timor Tengah Utara; jalan tol Soreang – Pasirkoja; dan jalan tol Surabaya – Mojokerto dengan nilai proyek secara keseluruhan mencapai Rp13,1 Triliun.

Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo, menuturkan masih ada 145 proyek dan satu program yang sudah masuk tahap konstruksi. Sementara itu, sembilan proyek dalam tahap transaksi dan 86 proyek dan 1 program dalam tahap penyiapan.

Dari 145 Proyek yang masuk dalam tahap konstruksi, terdapat 37 proyek yang telah beroperasi secara sebagian, di antaranya seperti Jalan Tol Medan – Kualanamu – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi, Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, KEK Tanjung Lesung dan KEK Mandalika.

“Proyek yang telah beroperasi ini kami masih hitung sebagai proyek dalam tahap konstruksi karena belum seluruhnya beroperasi,” ungkap Wahyu dalam siaran pers, Rabu (20/12/2017).

Sementara itu, dia memaparkan capaian untuk program ketenagalistrikan 35.000 MW hingga Desember 2017 sebanyak 998 MW (3%) telah beroperasi, 15.676 MW (44%) dalam tahap konstruksi, 13.782 (38%) telah mendapatkan Power Purchase Agreement (PPA), namun belum mencapai Financial Close, 3.163 MW (9%) dalam tahap pengadaan dan 2.228 MW (6%) dalam tahap perencanaan.

“Adapun untuk 37 proyek yang masuk kategori Proyek Prioritas, hingga Desember 2017, sebanyak 20 proyek telah memasuki tahap konstruksi, 5 proyek dalam proses transaksi, dan 12 proyek masih dalam tahap penyiapan.”

Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, MRT Jakarta Koridor North-South, Palapa Ring Broadband, PLTU Batang, dan Tangguh LNG Train 3 adalah beberapa contoh Proyek Prioritas yang telah mencapai tahap konstruksi.

Beberapa proyek infrastruktur prioritas yang sudah sebagian beroperasi adalah jalan tol Medan – Binjai dan jalan tol Palembang – Indralaya. Adapun proyek prioritas yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2018 adalah jalan tol Pekanbaru – Kandis – Dumai, Kereta Api Makassar – Parepare dan Palapa Ring Broadband.

Wahyu mengatakan proyeksi kemajuan proyek strategis nasional sampai 2020. Ttotal jumlah proyek yang akan beroperasi sebanyak 170 proyek (baik parsial ataupun keseluruhan), dengan penambahan proyek yang mulai beroperasi pada tahun 2018 adalah sebanyak 50 proyek, pada tahun 2019 sebanyak 56 proyek, dan pada tahun 2020 sebanyak 23 proyek.

PSN adalah proyek terpilih yang memiliki peran strategis atas perekonomian, kesejahteraan sosial, pertahanan, dan kedaulatan nasional yang dapat memperoleh fasilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 j.o Perpres No. 58 Tahun 2017, diantaranya fasilitas terkait perizinan, penyesuaian tata ruang, percepatan penyediaan tanah, jaminan pemerintah, dan penyelesaian permasalahan dan hambatan lainnya.

Pada Perpres No. 3 Tahun 2016 jumlah daftar proyek PSN adalah 225 proyek dan 1 program ketenagalistrikan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir 2016, 20 proyek dengan nilai Rp 33,5 Triliun dalam daftar PSN tersebut dilaporkan telah selesai. Kemudian, sebanyak15 proyek yang dikeluarkan dari daftar PSN karena tidak memenuhi pencapaian yang diharapkan.

“KPPIP kemudian melakukan seleksi proyek baru untuk dicantumkan dalam daftar PSN berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,” ungkap Wahyu.

Kriteria tersebut terdiri dari kriteria dasar, kriteria strategis, kriteria operasional, dan kriteria tambahan. Kriteria dasar, kata Wahyu, diantaranya meliputi kesesuaian dengan RPJMN atau Rencana Strategis dan kesesuaian dengan tata ruang.

Adapun, kriteria strategis meliputi adanya peran strategis proyek, keselarasan antar berbagai sektor infrastruktur, dan distribusi proyek secara regional. Kemudian, terdapat kriteria operasional yang menilai apakah proyek memiliki studi kelayakan yang berkualitas, memiliki nilai investasi di atas Rp100 miliar, dan memungkinkan untuk memulai konstruksi paling lambat pada tahun 2018.

“Terakhir, untuk kriteria tambahan meliputi adanya champion yang jelas pada proyek dan memiliki nilai Economic Internal Rate of Return yang tinggi.”

Dari hasil proses seleksi tersebut, dia mengungkapkan telah diperoleh 55 Proyek dan 1 Program baru dengan estimasi nilai investasi Rp 1.216 triliun yang kemudian dimasukan ke dalam daftar PSN sehingga jumlahnya menjadi 245 PSN dan 2 program dengan estimasi total nilai investasi sebesar Rp 4.417 Triliun.

“245 PSN dan 2 program itulah yang ditetapkan oleh Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017,” katanya.

Seluruh PSN terbagi dalam 15 Sektor, di mana tiga sektor dengan jumlah proyek terbanyak adalah sektor Jalan (74 Proyek), sektor Bendungan (54 Proyek), dan sektor Kawasan (30 Proyek). Ada 2 program dalam PSN yang terdiri atas program Ketenagalistrikan (35.000 MW) dan Program Industri Pesawat (Pengembangan Pesawat R-80 dan N-245).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya