SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan cuaca lembab dan panas matahari seperti di Indonesia dapat membuat virus corona penyebab Covid-19 lebih cepat mati. Pernyataan Jokowi tersebut mengacu pada pernyataan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Jokowi setelah mendengar pernyataan dari pejabat Department of Homeland Security AS terkait penelitian terhadap pendemi virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jadwal Imsakiyah Kota Solo Ramadan 1441 H, 24 April - 23 Mei 2020

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa suhu udara, sinar matahari, dan tingkat kelembaban udara, sangat memengaruhi kecepatan kematian virus corona. Baik virus SARS-CoV-2 tersebut berada di udara maupun di permukaan yang tidak berpori.

"Semakin tinggi temperatur, semakin tinggi kelembaban, dan adanya paparan langsung sinar matahari akan semakin memperpendek masa hidup virus Covid-19. Di udara dan di permukaan yang tidak berpori," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (24/4/2020), dilansir Suara.com.

Tolak PSBB, Wali Kota Semarang Persilakan Kampung Ditutup Portal

Menurut Presiden, kabar tersebut merupakan berita menggembirakan bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia beriklim tropis dengan cuaca yang panas, udara lembap, dan kaya sinar matahari yang cocok dengan syarat agar virus corona cepat mati.

Meski demikian, Presiden mengingatkan agar masyarakat terus menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona secara disiplin. "Namun demikian, jangan lupa protokol pencegahan penularan Covid-19 harus terus kita jalankan secara disiplin dengan disiplin yang kuat," kata dia.

Faisal Basri: Penanganan Covid-19 Tidak Jelas, Siapa Komandannya? Luhut

"Satu, cuci tangan, selalu cuci tangan. Yang kedua, selalu menggunakan masker. Yang ketiga, jaga jarak. Dan yang keempat tingkatkan imunitas, tingkatkan daya tahan tubuh," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menyebut virus corona tak kuat cuaca panas di Indonesia. Pernyataan itu jauh sebelum Jokowi menyebut virus corona cepat mati dalam cuaca panas seperti Indonesia.

1.002 Pasien Covid-19 Indonesia Sembuh, 6.520 Masih di Rumah Sakit

Luhut dan WHO

Luhut mengklaim pemodelan yang dilakukan beberapa ahli di perguruan tinggi menunjukkan virus corona tak tahan cuaca panas Indonesia. “Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga. Humidity tinggi untuk Covid-19 ini enggak kuat,” terang Luhut.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan virus corona bisa berada di semua wilayah dengan cuaca panas maupun lembap.

“Menjemur diri Anda di bawah matahari atau suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat Celcius tidak mencegah penyakit akibat virus corona [Covid-19],” demikian pernyataan WHO dalam situs resmi yang dilansir Detik.com, Jumat (3/4/2020).

Rekor Kasus Baru Positif Covid-19 Indonesia, Total Pasien Tembus 8.211

Meski berbeda dari pernyataan Jokowi dan Luhut soal virus corona cepat mati di cuaca panas seperti Indonesia, WHO menyarankan hal serupa. Saran itu adalah menjaga pola hidup bersih khususnya tangan.

“Dari bukti sejauh ini, Covid-19 dapat menyebar di semua wilayah, termasuk wilayah dengan cuaca panas dan lembap. Terlepas dari iklim, terapkanlah langkah perlindungan di tempat Anda tinggal atau di tempat yang dilaporkan terjadi Covid-19. Cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari Covid-19 adalah dengan membersihkan tangan Anda secara sering,” imbuh WHO.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya