SOLOPOS.COM - Kartu merah milik Jokowi untuk setiap tamu di Istana Negara. (Antara)

Solopos.com, MAKASSAR — Sebagai kepala negara, Presiden Jokowi memiliki agenda sangat padat. Waktu 24 jam dalam satu hari tidak cukup melayani semua tamu yang ingin bertemu.

Dampaknya, ajudan atau Sekretariat Negara pun harus pandai mengatur waktu. Agar semua orang atau lembaga yang ingin bertemu Presiden Jokowi bisa diakomodasi.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Sejumlah tamu yang pernah bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi mengungkapkan pengalaman unik. Saat berbicara dengan Presiden Jokowi.

Salah satunya, jika tamu kelamaan berdiskusi atau berbicara dengan Presiden Jokowi maka akan diberikan kartu merah.

“Mohon Maaf BAPAK PRESIDEN DITUNGGU ACARA SELANJUTNYA. Terima Kasih ADC PRESIDEN RI,” tulisan dalam kartu merah tersebut seperti dkutip Antara, Jumat (19/11/2021).

“Itu kartu buat mengingatkan tamu yang bertamu kelamaan,” kata Tomi Lebang, menjawab pertanyaan sejumlah netizen mengenai fungsi kartu tersebut.

Baca Juga: Stainless Steel Melimpah, Jokowi Ingin RI Punya Industri Jarum Suntik 

Saat foto kartu merah tersebut diunggah, sejumlah netizen mengira kartu tersebut adalah kartu khusus. Agar bisa mendapatkan akses bertemu Presiden Jokowi.

“Tidak sembarang orang dapat kartu begini, menteri pun belum tentu bisa. Harus yang betul-betul disuka sama Pakde baru bisa dapat,” kata akun Adi Sulhadri di laman Facebook Tomi Lebang.

Ada juga yang bertanya arti ADC. “ADC apa ini kanda?” tanya akun Ahmad Amiruddin.

“Aide de Camp (ajudan/bhs perancis)” jawab Marwan.

Baca Juga: Setelah Coba Sirkuit Mandalika, Jokowi Pasang Emotikon Menyeringai 

Beberapa Netizen pun berharap bisa bertemu langsung Presiden Jokowi dan diberikan kartu tersebut.

“Ngeri amat…. Kapan saya diajak dong ngobrol2 sampai lupa waktu dan diingatkan…,” kata Erwin Hartono.

Sejumlah netizen juga penasaran. Bagaimana proses kartu ini diberikan ke tamu. Apakah ada kode khusus sebelum diberikan kartu merah. Misalnya diberikan kartu kuning terlebih dahulu.

“Langsung kartu merah atau ada kartu kuningnya terlebih dahulu?,” tanya Hari Subono.

“Bisa jadi barang koleksi kartunya…” tulis Ardi Simpala.

“Tidak boleh dibawa pulang,” jawab Tomi Lebang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya