SOLOPOS.COM - Capres terpilih Joko Widodo dengan bersandal japit bersiap menuaikan salat Maghrib saat berbuka puasa di Diamond International Restaurant Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2014). Jokowi menyempatkan diri pulang ke Solo di sela-sela kesibukanya di Jakarta. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Hari kedua di kampung halamannya, Sabtu (26/7/2014), calon presiden terpilih dalam Pilpres 2014, Joko Widodo alias Jokowi, mengajak buka puasa bersama sejumlah wartawan dari berbagai media di Rumah Makan Madukoro, Jl Ahmad Yani, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo. Puluhan wartawan tampak menghadiri undangan mantan wali kota Solo tersebut.

Dalam kesempatan berbuka puasa bersama wartawan itu, Jokowi juga didatangi oleh seorang warga asal Pati, Jawa Tengah, Paini, 54. Jokowi menerima oleh-oleh dari Paini berupa burung jalak kerbau yang bisa berkicau memanggil nama Jokowi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jokowi menerima burung yang sempat ditawar orang dengan harga puluhan juta itu. Dia tidak melewatkan momentum untuk menerima dan bertemu langsung dengan Paini.

Seteleh bertemu Paini, Jokowi melanjutkan kegiatan untuk makan dan salat Maghrib. Tidak berselang lama dia mengajak berbincang wartawan. Saat ditanya keinginan dia setelah seharian berkeliling Pasar Klitikan Semanggi di, Solo siang harinya, Jokowi mengaku kangen dengan hik. “Ya kangen [pasar] Klitikan. Ada juga saya kangen hik.”

Ketika ditanya apakah Jokowi masih tetap blusukan atau tidak setelah menjadi presiden, dia mengatakan blusukan perlu untuk memantau lapangan. “Blusukan tetep. Hobi og,” kata Jokowi sambil terkekeh.

Dalam kesempatan berbincang itu, Jokowi juga memaparkan rencana mengubah kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang kerap terjadi dengan cara Revolusi Mental. Dia ingin masyarakat Indonesia menghormati pemimpin. “Kita harus menghargai pemimpin. Indonesia ada unggah-ungguh atau budaya senioritas. Tidak hanya pemimpin tapi juga anak ke orang tua, ke nenek-kakek, karyawan ke manager. Ya kita kan punya budaya sopan santun. Ya perlu [revolusi mental],” imbuh Jokowi.

Jokowi membandingkan kebudayaan Indonesia dengan Jepang dan Singapura. “Di Jepang kan ya masih [budaya senioritas]. Di kita ini malah dibuat kebarat-baratan. Revolusi mental pertama kan pada pendidikan. Pada anak. Kalau di Singapura ada NS atau national service. [anak-anak] dimasukan ke pulau. Mereka mendapat pendidikan,” kata Jokowi.

Setelah berbuka puasa bersama dan berbincang dengan wartawan, Jokowi memutuskan pulang ke rumah di Sumber, Banjarsari, Solo. Dia hendak melakukan salat Tarawih dan salat Witir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya