Solopos.com, JAKARTA — Tim transisi pasangan presiden dan wapres terpilih Jokowi-JK menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (26/9/2014). Salah satu agenda yang dibahas yaitu peningkatan kerjasama antara KPK dengan pemerintahan Jokowi-JK di bidang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Akbar Faizal, menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin pemerintahan Jokowi-JK nanti, mengulang kesalahan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menterinya banyak terjerat kasus-kasus korupsi. “Kita tidak ingin kesalahan-kesalahan masa lalu terulang,” tuturnya di Gedung KPK Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pasangan Jokowi-JK sendiri sampai saat ini masih melakukan proses seleksi menteri untuk mendampinginya selama lima tahun ke depan.? Dari 34 kementerian yang akan dibuat Jokowi-JK, 18 kementerian di antaranya akan diisi orang-orang profesional di bidangnya. Sedangkan 16 lainnya akan diisi dari kalangan Partai Politik, seperti komitmen Jokowi-JK pada saat melakukan kampanye.
Terpisah, Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan kedatangan tim transisi ke Gedung KPK adalah untuk mendiskusikan delapan agenda pemberantasan tindak pidana korupsi selama pasangan Jokowi-JK memimpin bangsa Indonesia. Selain itu, kedatangan tim transisi ke Gedung KPK juga untuk mendengarkan masukan dari KPK untuk pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
“Agendanya membicarakan soal delapan agenda pemberantasan korupsi dan soal pemilihan Menteri kabinet Jokowi-Jk,”? tukas Johan.
?Tim Transisi yang datang untuk memenuhi undangan KPK diantaranya Rini Suwandi selaku Ketua Tim Transisi. Hadir juga para deputi, di antaranya Anies Baswedan, Andi Widjojanto, Akbar Faizal, dan Eko Putro Sanjoyo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
