SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto dan Joko Widodo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Pesan perdamaian setelah Pilpres 2014 muncul dari car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo. Wajah-wajah presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, dan Megawati Soekarnoputri, muncul di jalan utama di Solo itu dan bersalaman.

Dalam suasana hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke-69, sebuah bendera merah putih tampak membentang di depan Plaza Sriwedari, Solo, Minggu (24/8) pagi. Bukan bendera biasa memang, sebab ukurannya sangat besar yakni sekitar 7 meter (m) x 4 m.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bendera itu pun menjadi objek foto bersama bagi pengunjung di arena car free day (CFD), Jl. Slamet Riyadi Solo. Sementara, tidak jauh dari lokasi, enam warga ini tampak mengenakan karung.

Mereka tengah bersiap-siap untuk mengikuti lomba balap karung di arena CFD. Dengan tidak sabar, mereka pun menunggu aba-aba dari sang wasit untuk memulai lomba.

“Bersedia….siappp…..yakkk….” kata sang wasit sambil mengangkat tangan tanda lomba balap karung dimulai. Enam warga kemudian langsung adu kecepatan sambil melompat-lompat.

Beberapa di antara mereka bahkan ada yang tertinggal jauh dan terjatuh. Dalam lomba tersebut, peserta diharuskan melompat hingga ke garis finis yang berjarak sekitar 15 meter.

Saking serunya, lomba tersebut malah jadi hiburan gratis bagi ribuan pengunjung yang ada di CFD. Sejumlah pengunjung juga diperbolehkan mengikuti lomba itu.

Usai lomba, peserta pun berfoto bersama dengan mengenakan topeng berwajah beberapa tokoh politik Indonesia. Topeng-topeng tersebut bergambar Joko Widodo (Jokowi),  Jusuf Kalla (JK), Prabowo, Hatta Rajasa, Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati Soekarno Putri.

Mereka juga saling bersalaman sebagai simbol perdamaian antarsesama. Kegiatan diakhiri dengan melambai-lambaikan tangan kepada pengunjung CFD yang diibaratkan sebagai masyarakat.

Sementara, salah satu peserta, Agnes Fajar Triyuda Iriawati, 50, mengatakan dalam mengikuti lomba, semuanya harus sportif. “Lomba ini diibaratkan seperti Pilpres. Apapun hasilnya, semua harus menaati dan harus hidup rukun, tidak boleh bertengkar. Sosok pemimpin itu harus menjadi contoh bagi masyarakatnya,” ujar warga Gajahan, Pasar  Kliwon, kepada wartawan di lokasi, Minggu.

Sementara, penggagas kegiatan, Mayor Haristanto, mengatakan kegiatan itu adalah salah satu perayaan HUT RI ke-69. Pihaknya juga sengaja menggunakan topeng capres-cawapres dan tokoh politik di Indonesia.

Tujuannya, yakni untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Pilpres telah usai. Pihaknya ingin semua masyarakat menerima apapun putusan MK. “Masyarakat harus rukun dan saatnya untuk bersatu padu. Selain itu, yang kalah juga harus legowo, tidak perlu gontok-gontokan,” katanya kepada wartawan di lokasi, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya