SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet pertama bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para menteri, Senin (27/10/2014). Presiden memberikan arahan kepada para menteri agar langsung bekerja serta meminta agar menteri koordinator langsung melakukan koordinasi dengan para menteri di jajaran masing-masing. (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis)

Jokowi presiden dan Jusuf Kalla (JK) sebagai wakil presiden sudah 100 hari memimpin Indonesia. Guna memberikan kinerja lebih baik, IP UMY memberikan sejumlah kritikan yang dihimpun dari hasil survei tingkat kepuasan warga Jogja terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

Harianjogja.com, BANTUL– Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (IP UMY) melakukan survei menggunakan wawancara langsung mengkritisi 100 hari pemerintah Jokowi-JK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dosen IP UMY, Suranto mengatakan kritikan-kritikan ini sebenarnya sudah jelas terlihat dari pemberitaan Jokowi-JK selama ini di berbagai media. Kendati demikian, IP UMY berusaha mengkritisi kinerja Jokowi-JK pada 100 hari paskapelantikan. Berikut kritikan daru survei tingkat kepuasaan warga DIY terhadap kinerja Jokowi-JK.

Eksekutif-Legislatif Terbelah

Kritikan kinerja pemerintahan Jokowi-JK ini juga terlihat karena terbelahkan eksekutif legislatif yang membelah diri menjadi Komisi Merah Putih (KMP) dan Komisi Indonesia Hebat (KIH). Guna mengetahui kepuasan masyarakat di DIY mengenai bidang kedaulatan, ekonomi, dan pendidikan, dosen IP UMY, David Effendi sekaligus pembicara dalam acara tersebut saat memaparkan hasil penelitian menggunakan teknik wawancara secara langsung.

“Alasan saya menggunakan teknik ini adalah agar datanya valid, karena jika via telpon atau sms itu belum memenuhi populasi dari semua masyarakat, selain itu hasilnya akan sangat mudah di manipulasi, “ jelasnya dalam Evaluasi Kritis Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK (Diskusi Akhir Tahun) pada hari Senin (29/12/2014) di Ruang Sidang Proposal UMY seperti rilis yang Harianjogja.com, terima.

Dari hasil penelitian diatas menghasilkan data yang kurang begitu baik, tetapi sebagian besar masyarakat Yogyakarta masih konsisten untuk percaya dan mendukung kinerja Jokowi-JK ke depan. Dalam sektor kedaulatan yang terkait dengan pembakaran kapal asing yang melakukan pencurian di laut Indonesia yang di lakukan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti ini sebanyak 61% menyatakan dukungannya terkait dengan program ini.

Peledakan Kapal Belum Maksimal
Dosen IP UMY, Eko Purnomo menyoroti kasus peledakkan kapal di perairan di Indonesia. Menurut dia, pencurian ikan belum dilakukan dengan maksimal.

“Menurut kabar yang saya dapat dari teman saya di perairan Anabas, nelayan Indonesia yang menggunakan kapal kecil ini sering dikejar-kejar oleh kapal besar Thailand yang menggunakan bendera Indonesia. Itu artinya belum ada dukungan dari aparat keamanan bagi mereka,” paparnya.

Harga BBM Bersubsidi Naik
Sedangkan pada sektor perekonomian terkait dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, banyak masyarakat yang kecewa dengan keputusan ini.

“Terkait dengan kenaikkan harga BBM banyak masyarakat yang kehilangan kepercayaan pada kinerja atau program Jokowi-JK, hal ini didukung dari jumlah angka sebanyak 38% yang menyatakan ketidakpercayaannya terhadap kinerja Jokowi-Jzk, kenaikkan BBM itu sangat sensitif jika didengar oleh masyarakat,” jelasnya.

Penghentian Kurikulum 2013
Pada sektor pendidikan kritikan demi kritikan juga menghantui pada pemerintahan Jokowi-Jk. Sebanyak 42% responden tidak setuju dengan perubahan kurikulum.

“Dalam sistem pendidikan masih banyak yang harus dibenahi, jika dibandingkan dengan sekolah di luar negri kita masih jauh dari kata sempurna, di luar negri tidak kategori sekolah favorit dan tidak favorit,” jelas Eko Purnomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya