SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Instagram @ganjar_pranowo)

Solopos.com, SEMARANG -- Ada alasan menarik yang diungkapkan Ganjar Pranowo di balik usulan agar gaji ASN dipotong hingga 50%, yakni prediksi puncak wabah Covid-19 pada Juni. Itu jelas berbeda dari prediksi yang diungkapkan oleh pemerintah pusat bahwa Juni akan menjadi akhir pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan kasus Covid-19 di Indonesia bisa turun pada Juni dan kehidupan kembali normal pada Juli 2020. Sebagai Gubernur Jateng, Ganjar justru memikirkan prediksi sebaliknya, yaitu seandainya pandemi Covid-19 di Jateng mencapai puncak pada Juni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar Pranowo Usul Gaji ASN Dipotong 50%, PNS: Kami Makan Apa?

Presiden Jokowi sendiri telah menginstruksikan merelokasi dan merealokasi anggaran untuk penanganan agar semakin banyak masyarakat diselamatkan. Bahkan di level provinsi, dialokasikan anggaran Rp2,2 triliun untuk mengurangi dampak pandemi.

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar tak tahu pasti apakah dana sebesar itu mencukupi. Karena itu, dia mengusulkan agar gaji ASN dipotong hingga 50%.

Usul Gaji ASN Dipotong 50%, Ganjar Khawatir Covid-19 Belum Selesai Juni

"Saya khawatir, yang diprediksi Juni selesai, justru di Jateng baru sampai puncak. Apalagi seperti yang disampaikan Pak Yuri dari Gugus Tugas, Semarang bisa jadi episentrum baru karena transmisi lokal telah terjadi," kata Ganjar pada Sabtu (2/5/2020).

Prediksi puncak pandemi Covid-19 di Jateng mencapai puncak pada Juni 2020 itulah yang menjadi alasan Ganjar mengusulkan pemotongan gaji ASN. Usulan itu disampaikan Ganjar dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kamis (30/4/2020) lalu.

Hand Sanitizer Bergambar Dirinya Dikecam, Bupati Klaten Anggap Kesalahan Kecil

Di masa wabah penyakit ini, menurut Ganjar, salah satu kekuatan besar yang dimiliki negara ini dan mesti turun gunung adalah para ASN. Ganjar mengemukakan semua pihak mesti turun tangan untuk menambal kemungkinan kekurangan dalam penanganan Covid-19.

Jika prediksi pandemi Covid-19 baru mencapai puncak pada Juni benar, Ganjar membayangkan kebutuhan anggaran yang sangat besar untuk skala nasional.

Butuh Anggaran Besar

Sebagai gambaran, untuk sekelas Jawa Tengah saja, Ganjar harus menyisir anggaran sebesar Rp2,2 triliun. Ganjar menilai salah satu kekuatan yang bisa memberi kontribusi sangat besar pada sisi itu adalah ASN, jika gaji mereka dipotong 50%.

Hand Sanitizer Bergambar Dirinya Dikecam, Bupati Klaten Anggap Kesalahan Kecil

"Kemarin di Musrenbang saya usulkan agar ada pemotongan gaji atau pendapatan yang bisa kita berikan kepada rakyat. Nah bagaimana sensitivitas bisa kita berikan dalam kondisi seperti ini?" kata Ganjar.

Pendapat Ganjar itu merespons pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo soal prediksi pandemi Covid-19 bisa berakhir Juni ( bukan puncak ). Lalu kehidupan akan kembali normal pada Juli mendatang. Hal itu dia sampaikan seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi dan sejumlah menteri.

Jateng Tutupi Data PDP Covid-19 yang Meninggal Dunia, Ini Alasannya

"Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi. Dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas, agar pada Juni kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia. Sehingga Juli diharapkan kita bisa mengawali hidup normal kembali," ujar Doni dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (27/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya