Solopos.com, JAKARTA — Guru besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban buka suara ihwal kerumunan warga yang terjadi saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kerumunan massa yang dipicu Presiden Jokowi di tengah pandemi Covid-19 di NTT itu memang memicu beragam komentar.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), via akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Kamis (25/2/2021) 05.47 WIB, mengaku baru saja menonton video kunjungan presiden ke NTT itu. Dia mengakui bahwa kerumunan akan selalu menjadi perhatian utama, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menurutnya, jangan sampai ada anggapan bahwa ada kerumunan yang boleh dan ada yang tidak boleh. "Saya baru saja nonton video presiden. Intinya. Kerumunan akan selalu jadi sorotan. Apalagi menyangkut situasi saat ini. Anak-anak belajar daring dan usaha kecil menderita. Mereka akan bertanya-tanya, kenapa kerumunan itu boleh dan kenapa kerumunan yang lain tidak boleh."
Baca Juga: Akhirnya, Dayana Jadi Trending Topic Twitter Juga
Pagi.
Saya baru saja nonton video presiden.
Intinya. Kerumunan akan selalu jadi sorotan. Apalagi menyangkut situasi saat ini. Anak-anak belajar daring dan usaha kecil menderita. Mereka akan bertanya-tanya, kenapa kerumunan itu boleh dan kenapa kerumunan yang lain tidak boleh.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) February 24, 2021
Sebelumnya, sejumlah tokoh turut mengomentari kerumunan warga yang terjadi saat kunjungan Presiden Jokowi ke Maumere, NTT. Salah satunya adalah politikus Partai Demokrat Benny K. Harman.
Melalui akun Twitter resminya, @BennyHarmanID, Rabu (23/2/2021) pukul 21.20 WIB, Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengaku akibat peristiwa itu ingat dengan kerumunan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta untuk menyambut Habib Rizieq Syihab. Seperti diketahui, Rizieq Syihab terlibat dalam tiga perkara tindak pidana pelanggaran protokol kesehatan akibat kerumunan yang tercipta.
Baca Juga: Sadis! Pria di Ogan Ilir Bacok 3 Orang di Jalanan...
Locus delicti peristiwa tindak pidana pelanggaran protokol kesehatan itu terjadi di wilayah Petamburan Jakarta Pusat, Megamendung Puncak Bogor, dan di RS Ummi, Bogor. "Luar biasa rakyat Maumere Flores sambut Presiden Jokowi. Mereka tumpah ruah ke jalan, rela terpapar Covid hanya utk melihat langsung wajah Presiden. Teringat saya dgn masyarakat sambut Habib Riziek di Bandara Soetta saat pulang dari LN. Seolah tdk percaya bahaya Covid. Monitor!" demikian tulis legislator asal NTT ini di Twitter.
Luar biasa rakyat Maumere Flores sambut Presiden Jokowi. Mereka tumpah ruah ke jalan, rela terpapar Covid hanya utk melihat langsung wajah Presiden. Teringat saya dgn masyarakat sambut Habib Riziek di Bandara Soetta saat pulang dari LN. Seolah tdk percaya bahaya Covid. Monitor! pic.twitter.com/BbFeSg9FMy
— Benny K Harman (@BennyHarmanID) February 23, 2021
Istana Kepresidenan Klarifikasi
Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan juga telah memberikan klarifikasi ihwal kerumunan warga yang menyambut Presiden Jokowi di NTT. Komentar itu dirilis setelah video kerumunan warga itu tersebar di media sosial.
Dalam video itu, Jokowi muncul dari jendela atas mobil yang ditungganginya. Masyarakat beramai-ramai mendekat ke mobil Presiden. Setelah muncul, Eks Gubernur DKI Jakarta itu memberi aba-aba kepada warga sambil memegang masker yang dikenakan.
Baca Juga: 7 Tanaman Ini Kata Fengsui Bawa Hoki & Kekayaan
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan video tersebut saat Jokowi di Maumere. Dia menyebutkan saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. “Saat rangkaian melambat, masyarakat maju ke tengah jalan, sehingga membuat iring-iringan berhenti,” katanya, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, saat itu merupakan sebuah spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere saat menyambut kedatangan presiden. Lantaran atap mobil Jokowi dapat dibuka, Jokowi kemudian menyapa masyarakat sekaligus mengingatkan untuk menggunakan masker. “Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya,” terangnya.
Terkait pemberian suvenir kepada warga, Bey menyebut hal itu merupakan spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat. Suvernir yang diberikan berupa buku, kaus, dan masker.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos