SOLOPOS.COM - Walikota Solo Joko Widodo dan Wakil Walikota Solo Hadi Rudyatmo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Walikota Solo Joko Widodo dan Wakil Walikota Solo Hadi Rudyatmo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO- Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Totok Sarsito menilai FX Hadi Rudyatmo harus legawa meletakkan jabatan Ketua DPC PDI Perjuangan bila naik menjadi Walikota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendapat itu disampaikan Totok menanggapi kemungkinan Rudy menjadi orang nomor satu di Kota Bengawan, bila Joko Widodo (Jokowi) memenangi Pilkada DKI Jakarta.

“Kalau nanti Pak Rudy menggantikan Pak Jokowi, saya kira harus begitu (Lepas jabatan Ketua DPC PDIP-red) supaya tidak mendua. Sebagai ketua partai beliau berhak berbeda dengan pemerintah, tapi sebagai walikota beliau wajib jalankan kebijakan pemerintah,” kata Totok menjawab pertanyaan solopos.com, ihwal harus atau tidaknya Rudy melepas posisi Ketua DPC PDI Perjuangan nantinya, Rabu (28/3/2012).

Totok yakin nantinya posisi Ketua DPC PDI Perjuangan akan menjadi masalah bila Rudy mengambil alih posisi Jokowi sebagai Walikota. Dia mencontohkan pengerahan massa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Selasa (27/3) lalu. Garis batas antara posisi Rudy sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan dengan Wakil Walikota (Wawali) Solo dipertanyakan.

“Seperti aksi penolakan kenaika harga BBM, pengerahan massa oleh Pak Rudy atas nama Pemkot atau atas nama partai? Bila atas nama Pemkot jelas tidak pas,” imbuhnya.

Di sisi lain, Totok mempertanyakan kapasitas Rudy memimpin Solo. Dia mengkomparasikan langsung kemampuan Rudy dengan Jokowi. Menurut Totok memimpin atau menjadi pemimpin tidak semata persoalan kerja beres atau tidak. Melainkan juga terkait degan personality atau kepribadian.

“Dalam hal ini Pak Rudy pasti beda dengan Pak Jokowi,” ujarnya.

Namun bila Rudy hanya meneruskan program kerja yang sudah dirintis oleh Jokowi, diperkirakan bisa berjalan baik. Persoalan akan muncul bila nanti Rudy justru membuat kebijakan-kebijakan baru. Masyarakat akan bersikap lebih kritis kemana arah kebijakan itu.

Sedangkan pengurus DPC PDI Perjuangan Solo, YF Sukasno mengaku belum tahu bursa calon wakil walikota bila Rudy jadi naik mengisi posisi walikota yang ditinggalkan Jokowi. Yang jelas menurut dia partai pengusung Jokowi-Rudy pada Pilkada lalu hanya PDI Perjuangan. Sehingga untuk menentukan siapa yang akan menjadi pendamping Rudy nanti menjadi kewenangan partai berlambang banteng moncong putih itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya