SOLOPOS.COM - Menaker Hanif Dhakiri (paling kiri) di Wedangan RBI Solo, Selasa (7/11/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Menaker Habif Dhakiri mengunjungi wedangan ini pada malam sebelum jagong manten Kahiyang.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pejabat mengunjungi tempat-tempat penjaja kuliner di Solo pada malam sebelum jagong manten Kahiyang Ayu putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (7/11/2017) malam.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Salah satunya Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri yang menyempatkan bermain cajon dan gitar dengan warga Solo di Wedangan Rumah Bloger Indonesia (RBI) Solo. Sembari bermain cajon dan gitar, Hanif Dhakiri mengobrol santai dengan beberapa penyandang disabilitas di Solo. (Baca: Jagong Manten Kahiyang, Terselip Tekad Relawan Jokowi untuk 2019)

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Hanif Dhakiri datang ke warung wedangan RBI Solo mengenakan peci hitam, kemeja putih, sarung, dan sandal jepit. Setiba di Wedangan RBI Solo, Hanif Dhakiri berbincang dengan beberapa penyandang disabilitas sambil menyeruput teh hangat.

Hanif Dhakiri memanfaatkan kesempatan itu sekaligus untuk menyerap aspirasi para penyandang disabilitas di dunia kerja. Kemenaker berharap seluruh kurikulum pendidikan formal dan balai lapangan kerja (BLK) di Tanah Air dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri. (Baca: Tamu VIP Resepsi Kahiyang Berdatangan di Kota Solo)

“Kami sudah menerapkan model recognition of prior learning [RPL]. Kebetulan juga kami memiliki desk pertemuan penyandang disabilitas dengan berbagai perusahaan. Itu perlu didukung dengan menyiapkan pendidikan atau keterampilan dari penyandang disabilitas. Di samping itu juga menerapkan model,” katanya saat ditemui wartawan di warung RBI.

Setelah mengobrol dengan para penyandang disabilitas, Hanif Dhakiri bergabung dengan beberapa pemusik yang sudah standby di RBI Solo. Kali ini, Hanif melepas peci hitamnya. Hanif yang bersandal jepit dan bersarung itu memainkan cajon dan gitar serta menyanyikan beberapa lagu, seperti Asal Kau Bahagia milik Armada Band, Sayang milik Via Vallen, dan beberapa lagu lainnya.

Aku tak karo nyanyi wae [saya sambil menyanyi saja]. Ayo minta lagu apa,” katanya.

Salah satu penyandang disabilitas asli Boyolali, Suwarji, mengharapkan Kemenaker dapat mendukung penuh setiap penyandang disabilitas di Tanah Air agar dapat selalu berkarya, baik di perusahaan atau pun wirausaha.

“Kami melihat sudah banyak perusahaan yang membuka kesempatan bekerja bagi penyandang disablitas. Ke depan, kami minta lebih diperbanyak lagi,” kata penyandang disabilitas yang bekerja sebagai penjahit jas itu.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan 85 persen BLK di Indonesia perlu diperbaiki kualitasnya. Perbaikan itu menyangkut kurikulum dan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi.

“Kami menilai 85 persen BLK [totalnya 360-an BLK] di Indonesia dalam kondisi tak layak. Kurikulum yang diajarkan sudah 20 tahun tak diperbaiki,” katanya.

Tak lama setelah Menaker Hanif Dhakiri rampung mengobrol santai dengan penyandang disabilitas, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bergabung dengan Hanif Dhakiri untuk bernyanyi bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya