SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Meski secara tegas mengatakan bahwa tidak akan ada kebijakan lockdown atau karantina wilayah, Presiden Jokowi telah menghitung anggaran untuk itu. Hitungan anggaran yang mungkin dikeluarkan sudah ada terutama jika lockdown diterapkan di DKI Jakarta.

Presiden Jokowi mengatakan dalam sehari DKI Jakarta membutuhkan anggaran Rp550 miliar per hari jika lockdown benar-benar diterapkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jokowi Larang Mudik, Kemenhub: Pemudik dengan Sepeda Motor Jangan Sampai Lolos

"Kalau yang namanya karantina wilayah sama kayak lockdown. Artinya apa masyarakat hanya di rumah, berhenti enggak boleh keluar. Ojek, taksi, pesawat, MRT berhenti. Semua berhenti, masyarakat hanya di rumah. Untuk Jakarta pernah hitung-hitungan per hari butuh Rp550 miliar. Kalau Jabodetabek tiga kali lipat. Itu per hari," kata Jokowi dalam wawancara khusus Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (22/4/2020).

Tetapi, Jokowi menegaskan bahwa anggaran bukan penyebab utama kenapa pemerintah tidak menerapkan lockown. Jokowi mengklaim tak ada negara yang berhasil menangani Covid-19 dengan cara lockdown ini. Maka dari itu, katanya, yang diperlukan utama saat ini adalah disiplin yang tinggi sehingga bisa memutus penularan pandemi Covid-19.

Hilang 2 Bulan Lebih, Kakek-Kakek Dlingo Boyolali Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

Karakter Berbeda

"Bukan karena budget, kita belajar dari negara lain. Apakah lockdown bisa menyelesaikan masalah? Kan tidak. Coba tunjukkan negara yang berhasil menerapkan lockdown mana. Dalam memutuskan sesuatu bahwa setiap negara berbeda. Karakternya berbeda, kesejahteraan berbeda, kedisipilinan, geografis berbeda. Jadi enggak bisa niru-niru negara lain. Dan sampai negara lain tidak ada formula yang pasti yang bisa menyelesaikan Covid-19 ini," lanjut mantan Wali Kota Solo ini.

Dengan tidak diterapkannya lockdown di Indonesia, Presiden Jokowi meminta masyarakat betul-betul menerapkan imbauan-imbauan dari pemerintah. Beberapa di antaranya soal jaga jarak atau dikenal dengan physical distancing, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengann sabun dan air mengalir.

Yuli Sang Ibu Miskin Meninggal, Wali Kota Serang: Bukan Kelaparan Tapi Takdir

"Oleh sebab itu, saya sampaikan tingkat disiplin sangat menentukan. Belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak, jauhi kerumunan. Kalau kita melakukan ini dengan disiplin yang kuat itu yang akan mengurangi dan menyelesaikan masalah dengan segera," tegasnya.

Maling Gabah di Karanganyar Dibebaskan dan Dapat Bantuan Sembako

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya