SOLOPOS.COM - Jajaran pimpinan redaksi Bisnis Indonesia Group yang mencakup Harian Bisnis Indonesia, Harian SOLOPOS dan Harian Jogja berfoto bersama Walikota Solo yang juga gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo. Dalam kesempatan ini diserahkan pula kenang-kenangan berupa karikatur Jokowi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Jajaran pimpinan redaksi Bisnis Indonesia Group yang mencakup Harian Bisnis Indonesia, Harian SOLOPOS dan Harian Jogja berfoto bersama Walikota Solo yang juga gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo. Dalam kesempatan ini diserahkan pula kenang-kenangan berupa karikatur Jokowi. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan akan mengubah Jakarta menjadi kota fashion dan kota pusat kebudayaan nusantara. Walikota Solo itu ingin membangun Ibukota dengan memulai dari kampung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan saat menerima kunjungan pimpinan Bisnis Indonesia Group di Loji Gandrung Solo, akhir pekan lalu. Rombongan Bisnis Indonesia Group yang dipimpin Pemimpin Redaksi (Pemred) Bisnis Indonesia Arif Budisusilo didampingi Wapemred Bisnis Indonesia Y Bayu Widagdo diterima Jokowi di ruang rapat sebelah barat. Hadir pula Wakil Pemimpin Redaksi SOLOPOS Suwarmin, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jogja Hery Trianto dan Redaktur Pelaksana SOLOPOS Anton Wahyu P.

“Jakarta punya potensi yang besar. Saya belum menjabat saja, investor yang antre banyak, bahkan sampai ribuan. Dari sekian banyak investor itu ya ada yang ingin pengembangan properti, ada pula yang ingin pengembangan mal. Yang jelas, saya ingin mengubah ekonomi Jakarta dengan usaha produktif, bukan usaha konsumtif. Selama ini Jakarta tidak jelas arahnya. Diferensiasi Jakarta dengan kota lain yang akan diambil apa? Tidak jelas,” ujar Jokowi.

Rencana Jokowi untuk mengembangkan usaha produktif itu bakal didasarkan pada hasil survei dan keinginan rakyat Jakarta. Dia bercita-cita Jakarta menjadi kota fashion, seperti kota fashion busana muslim dan seterusnya. Dia menyontohkan Pasar Tanah Abang yang memiliki potensi besar untuk digarap sebagai pusat fashion. Munculnya industri-industri diarahkan ke usaha produktif semua. Ternyata rencana pembangunan Jakarta itu, terang Jokowi, juga didukung sejumlah daerah, seperti Cirebon dan Bandung.

Selain sebagai kota fashion, Jokowi juga ingin mewujudkan Jakarta sebagai pusat kebudayaan Nusantara. Seni pertunjukan diangkat dan budaya-budaya lainnya juga diangkat. Jokowi berharap ada dukungan dari kebudayaan lokal daerah. Dia mengatakan Sukarno, Presiden pertama RI, sudah pernah membuat master plan untuk Jakarta, tapi tidak direalisasikan secara maksimal. “Dulu banyak negara yang belajar ke Indonesia. Kini negara-negara itu sudah maju, tapi negeri kita justru ketinggalan. Contoh perkembangan K-pop di Korea itu menelan dana sampai Rp35 triliun. Apa yang dilakukan bangsa kita?” tegasnya.

Jokowi mengaku optimistis dalam waktu singkat Jakarta akan ada perubahan. Dia berkomitmen untuk kebut-kebutan membangun dan menata kota. Dia menyatakan tidak anti-investasi. Hal itu dibuktikan dengan adanya mega proyek yang ditawarkan kepada investor seperti jalur lalu lintas monorel dan tembok laut utara. Namun untuk APBD DKI Jakarta, lanjut Jokowi, akan difokuskan untuk pembangunan kampung. “Saya memang ingin ubah paradigma pembangunan dari kampung, dari yang kecil-kecil, bukan yang besar-besar. Saya akan bikin perumahan berderet untuk menampung 870 kepala keluarga dengan dana Rp24 miliar. Mereka semua akan diberi sertifikat hak milik. Jadi nanti akan kelihatan keseimbangan kota,” tukasnya.

Gambaran pembangunan Jakarta itu sudah disampaikan Jokowi kepada para investor dan tanggapan mereka ternyata positif. Dia juga menyinggung tentang penempatan jalan tol di dalam kota yang dinilai tidak betul dan tidak sesuai dengan nalar dalam ilmu transportasi. Namun Jokowi belum berencana meruntuhkan jalan tol itu. Dia memberi contoh beberapa negara yang sudah meruntuhkan jalan tol di dalam kota.

Termasuk kasus kenakalan remaja dan tawuran juga jadi fokus pekerjaan Jokowi. Dia akan menempuh jalur kerja lapangan, seperti razia dan seterusnya untuk menekan kenakalan remaja dan premanisme. Persoalan tawuran pelajar, bagi Jokowi, sudah berlangsung bertahun-tahun. Dia juga menepis isu miring yang berkembang di Jakarta dengan bersikap lebih rasional. “Saya dibilang anti-investasi tidak apa-apa, tapi harus tahu saya ini orang swasta. Kita akan rangkul semua karena posisi pemerintah sebagai pengendali. Kalau ada yang usul silakan, tapi saya tidak bisa didikte,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya