SOLOPOS.COM - Dua penari menampilkan tarian penyambutan Alophea dalam acara Temu Seni Indonesia Bertutur di Alyakha Art Center Danau Sentani, Kampung Puai, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua, Jumat (15/7/2022). (Antara/Sakti Karuru)

Solopos.com, TEMBAGAPURA–Presiden Joko Widodo alias Jokowi berinisiatif memekarkan Propinsi Papua hingga lima wilayah. Selain Propinsi Papua dan Papua Barat, bakal ada pula Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan.

Jokowi menegaskan bahwa pemekaran wilayah di tanah Papua merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan. Selain itu, dengan adanya tiga daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Eksplorasi Inovasi Energi 2022

Pemekaran wilayah itu diharapkan akan mempermudah jangkauan pelayanan di tanah Papua yang luas. “Ini dalam rangka pemerataan pembangunan karena memang tanah Papua ini terlalu luas kalau hanya dua provinsi, terlalu luas. Untuk memudahkan jangkauan pelayanan, itulah dibangun daerah-daerah otonomi baru,” ujarnya di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Rabu.

Menurut Kepala Negara, pemekaran wilayah di Papua merupakan aspirasi yang berasal dari masyarakat Papua sendiri. Aspirasi tersebut telah ada sejak beberapa tahun lalu dan berasal dari berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah.

“Ini kita kan, saya sendiri mendengar, pemerintah itu mendengar permintaan-permintaan dari bawah. Saya ke Merauke, minta. Saya ke Pegunungan Tengah, kelompok-kelompok datang ke saya minta itu dan sudah tujuh tahun yang lalu, enam tahun yang lalu, lima tahun yang lalu dan kita tindak lanjuti dengan pelan-pelan. Ini permintaan dari bawah, dari kelompok-kelompok yang ada di sini,” tuturnya.

Terkait masih adanya pro dan kontra terkait pemekaran wilayah tersebut, Presiden menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah bentuk demokrasi. “Sekali lagi, itu adalah permintaan dari bawah, bahwa ada pro dan kontra itu namanya demokrasi,” tandas Jokowi.

Kuti Jejak Soeharto

Dalam kunjungan kerja ke Papua itu, Presiden Jokowi sempat mengunjungi lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.  Jokowi menjadi Presiden RI kedua yang datang ke lokasi pertambangan PTFI. Sebelumnya, kunjungan pertama kepresidenan dilakukan oleh Presiden Soeharto saat meresmikan PTFI pada 1973.

Richard Adkerson, Presiden Komisaris PTFI sekaligus Chief Executive Officer of Freeport-McMoRan, menyampaikan rasa senangnya dengan kedatangan Jokowi ke lokasi pertambangan PTFI.  “Presiden Joko Widodo menjadi presiden Indonesia kedua yang datang ke sini, setelah bertahun-tahun silam,” ujarnya dalam acara Silaturahmi Karyawan PT Freeport Indonesia bersama Presiden, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Awal Musim Hujan di Indonesia Tidak Serentak

Jokowi datang bersama Iriana Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.  Richard Adkerson juga mengapresiasi kinerja Jokowi dan segenap tim dalam kabinet yang mampu melakukan ekspansi pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. “Saya sering baca berita bagaimana Indonesia mampu memulihkan ekonomi dengan cepat, kami mengapresiasi kinerja Presiden dan jajarannya,” imbuhnya.

Richard juga berterima kasih atas dukungan pemerintah terhadap operasional PTFI. Dia menegaskan komitmen PTFI mengembangkan smelter tembaga dengan nilai investasi US$3 miliar atau sekitar Rp44,8 triliun (estimasi kurs Rp14.800 per dolar AS).  Dari sisi tenaga kerja, Richard menambahkan, ada hampir 30.000 orang pekerja PTFI, yang hampir 98 persennya merupakan orang Indonesia. Bahkan, 40 persen dari total karyawan merupakan masyarakat Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya