SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Jokowi). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Joko Widodo (Jokowi). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Belum lagi dilantik menjadi Gubernur DKI, Joko Widodo alias Jokowi sudah “diberi” berbagai tugas oleh beragam kelompok masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sang Fenometal, gelar yang diberikan sebuah media, merujuk pada fenomena kehadirannya dalam Pilkada DKI dan kesukaannya pada musik cadas, atau metal, salah satunya langsung disampok alias dihadang dengan persoalan di Pasar Tanah Abang.

Hasan Basri, Ketua Majelis Pertimbangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) tingkat DKI Jakarta menyodorkan masalah pengelolaan Pasar Blok A Tanah Abang dan meminta agar hak itu direbut oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini memang bukan kerja ringan. Pasalnya, kini pasar terbesar di Asia Tenggara itu dikuasai PT Priamanaya Djan International (PDI). Sementara menurut Hasan Basri, akibat penguasaan itu pendapatan PD Pasar Jaya tak maksimal.

“PDI hanya memberikan setoran Rp100 juta per bulan. Ini sangat disayangkan, padahal potensi Pasar Blok A bisa dimaksimalkan jika sudah kembali ke Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya,” jelas Hasan di Jakarta, Senin (1/10/2012).

Ia menjelaskan, hal itu terlihat dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan pemprov merugi Rp179 miliar untuk rentang waktu 2008-2011. Akibatnya, Pasar Jaya sulit mensubsidi silang kepada pedagang di pasar tingkat lingkungan. “Pasar Blok A Tanah Abang bisa dibilang salah satu jantungnya untuk pendanaan pembinaan pasar-pasar kecil di Jakarta,” jelas Hasan.

Pembangunan Pasar Tanah Abang tidak bisa dilepaskan dari nama Djan Faridz. Tokoh ini pada tahun 2004 memimpin renovasi pasar tekstil di Tanah Abang. Menurut Wikipedia, Djan disebut-sebut mempunyai hubungan baik dengan para politikus dan anggota TNI, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya itu, kini Djan duduk sebagai Menteri Perumahan Rakyat.

Pendiri PT Dizamatra Powerindo ini pernah menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Tahun 2009 Djan Faridz terpilih sebagai wakil Jakarta di Dewan Perwakilan Daerah. Pada tanggal 17 Oktober 2011 dia terpilih sebagai Menteri Perumahan Rakyat, yang membuatnya mengundurkan diri dari pemilihan Gubernur Jakarta. Tahun 2011 ia terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU DKI untuk periode 2011-2016.

Lantas, apa hubungan Djan Faridz dengan PT Priamanaya Djan International?

Berdasar laman ciputraentrepreneurship.com perusahaan ini dipimpin Raditya Priamanaya Djan yang tak lain putranya Djan Faridz. Priamanaya dinilai berhasil menyulap pusat grosir terlengkap di Jakarta, Pasar tanah Abang.

“Ia sukses mengubah tanah Abang sejak 2003 atau pasca-Pasar tanah Abang mengalami kebakaran hebat,” tulis laman tersebut.

Nah, ini salah satu tantangan pertama Jokowi. Mampukah ia memenuhi PR dari APPSI untuk merebut Tanah Abang, atau akankah muncul solusi win-win solutions yang tidak perlu menyebabkan pertengkaran dan keributan sekaligus menyelamatkan Jokowi dan pasanganya, Ahok, dari hingar bingar Tanah Abang? Kita nantikan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya