SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya, Jl Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). (Antara - Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah bermasalah sejak 10 tahun lalu atau sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menimbulkan polemik.

Pernyataannya itu sempat membuat Demokrat menilai jika Jokowi mencari aman dengan secara tidak langsung menyeret nama SBY. Pernyataan itu juga dianggap tidak tepat. Jiwasraya sendiri mengalami gagal bayar dan menimbulkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menanggapi polemik itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut jika pernyataan Jokowi memang benar adanya.

Jokowi Sebut Jiwasraya Bermasalah Selama 10 Tahun, Demokrat Tersinggung

Erick menekankan polemik kasus Jiwasraya sudah terjadi sejak 2006 dan itu merupakan sebuah fakta. Oleh sebab itu, pemerintah di era SBY pun telah melakukan upaya penyehatan perusahaan.

Statement beliau, Presiden sudah jelas dari 2006 sampai sekarang. Seperti yang disampaikan memang dari tahun itu,” kata Erick ditemui di Shangri La Hotel Surabaya, Sabtu (21/12/2019), dilansir Suara.com.

Politikus Demokrat Ramai-Ramai Serang Jokowi, Ada Apa?

Ia melanjutkan, upaya penyehatan yang dilakukan oleh era SBY juga diteruskan hingga saat ini. Itu berarti pemerintahan Jokowi tidak membedakan diri dengan pemerintahan SBY terhadap kasus tersebut.

“Jadi bukan, mohon maaf, terpisah-pisah loh pemerintahannya. Statement beliau presiden sudah jelas dari 2006 sampai sekarang. Bukan berarti melemparkan sesuatu,” lanjutnya.

Mengintip Rumah Sederhana Artidjo Alkostar, Anggota Dewas KPK yang Rajin ke Masjid

Erick menegaskan bahwa Jokowi sedang tidak melemparkan aksi lempar batu sembunyi tangan. Dia menegaskan tidak sedang mencari presiden yang salah atas kasus tersebut. Dia mengaku lebih memilih untuk fokus dalam restrukturisasi dan mendorong kasus Jiwasraya ke ranah hukum.

“Jadi ya mudah-mudahan publik mendapatkan solusi. Sekarang konsisten bersama-sama melakukan restrukturisasi, dan Insyaallah dana sebagian yang ada kita jalankan,” ucapnya.

Kekayaan Tak Sampai Rp200 Juta, Artidjo Alkostar Termiskin di Dewas KPK

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat ramai-ramai mengkritik pernyataan Jokowi soal Jiwasraya. Mereka tersinggung karena era pemerintahan SBY dibawa dalam persoalan Jiwasraya.

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tidak pantas Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut. Secara tidak langsung, Ferdinand menilai pernyataan Jokowi itu menyeret nama SBY yang juga ketua umumnya.

“Karena tak benar fakta yang kita temukan. Apalagi jika kita merunut 10 tahun lalu, maka 10 tahun yang lalu itu Jiwasraya membukukan laba bersih. Jadi tidak ada masalah pada 10 tahun lalu,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Jiwasraya Rugikan Negara Lebih dari Rp13,7 Triliun

Ferdinand menjelaskan bahwa seharusnya Jokowi tidak melempar masalah ke masa lalu. Dia menilai Jokowi cari aman dan seakan-akan semua kesalahan SBY.

“Kadang kamu berpikir mungkin Pak Jokowi menyampaikan ini karena beliau merasa bahwa ketika membawa-bawa nama Pak SBY maka beliau merasa jadi aman dan nyaman dari semua masalah yang ada. Akhirnya kami jadi berpikiran seperti itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya