SOLOPOS.COM - Joko Widodo saat di rumah dinas Loji Gandrung ketika masih menjadi Wali Kota Solo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penemuan 3 alat sadap di rumah dinasnya, Jl. Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, bukan peristiwa baru. Menurut dia, keberadaan alat sadap itu sudah terungkap 2 bulan lalu dan ia tahu siapa pelakunya.

Kendati alat tersebut ditemukan Desember 2013, dia memilih diam. “Sudahlah sudah lama, hanya saya kan diam. Bulan Desember itu,” ujarnya di Hutan Kota Pesanggrahan, Karang Tengah, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, alat sadap tersebut dilengkapi detektor. Dia sebenarnya tahu siapa yang memasang, tetapi memilih untuk merahasiakannya. “Ada detektornya, enggak usah saya sebutkan siapa. Ketemu tiga saat itu,” ujarnya.

Sebenarnya, Jokowi tidak ingin bicara masalah ini tetapi Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan kepada publik. Karena itu,  mantan Wali Kota Solo perlu memberikan keterangan.   “Sebenarnya saya enggak mau bicara masalah ini. Tapi ya faktanya di rumah dinas ada tiga.”

Ekspedisi Mudik 2024

Lokasinya berada di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa digunakan untuk rapat. Jokowi minta sadap-menyadap ini tidak diperdebatkan agar tidak menjadi polemik di masyarakat.

“Yang disadap dari saya juga apa sih. Saya juga kalau di rumah omong dengan istri yang enteng-enteng saja, omong soal makanan, itu-itu saja,” katanya.

Sebelumnya, Tjahjo Kumolo mengungkapkan  pihaknya kini diteror dan mendapati Ketua Umum DPP PDIP Megawati dikuntit oleh orang tak dikenal sementara rumah Jokowi didapati alat sadap.

“Kami [PDIP] lagi diteror, bayangkan Ibu Mega itu diikuti intel dan kemarin kami operasi terdapat tiga penyadap di rumah Pak Jokowi,” katanya dalam diskusi dan peluncuran buku Membuka Peta Pertarungan Politik 2014 di Jakarta, Kamis.

Bahkan, menurutnya, ada orang yang nyelonong masuk rumah Megawati. “Ketika ditanya siapa dia bilang mau numpang kencing, ini kan kurang ajar.”

Mengenai penyadapan Jokowi, Tjahjo mengatakan PDIP menemukan sejumlah kegiatan pihak tertentu yang mengorek-korek keburukan Jokowi. “Bahkan sampai ke Solo, mereka mencari-cari, tanya-tanya ke sana kemari,” katanya.

PDIP mengetahui pihak yang melakukan kegiatan mata-mata tersebut. “Tapi ini untuk lingkungan kami.”

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M. Hendropriyono, menjamin penyadapan di rumah dinas Jokowi bukan dari kalangan TNI karena prosedur penyadapan di BIN diikat oleh pengaturan ketat dalam konteks pertahanan negara.

“Saya tidak percaya itu dari TNI. Saya jamin tidak,” kata Hendro Priyono seusai acara silaturahmi KSAD dengan Purnawirawan TNI AD, di Mabes TNI AD, Kamis.

Menurutnya, intelijen di Indonesia tidak akan sembarangan menyadap. “Ada filsafatnya pada intelijen kita. Tidak seperti negara-negara adidaya, intelijennya tidak berfilsafat, semau-maunya,” katanya.

Hendro menjelaskan BIN tidak bermain dalam wilayah politik Pemilu 2014. Tiga alat sadap yang ditemukan di rumah dinas Jokowi itu kemungkinan berasal dari lawan politik yang tidak percaya diri maju melawan Jokowi. “Menurut saya ini pekerjaan lawan politik Jokowi. Karena Jokowi sekarang ini paling tinggi elektabilitasnya. Survei paling atas di mana-mana cenderung dimusuhi. Tapi jangan lupa, kawannya juga banyak,” lanjut Hendro.

KSAD Jenderal TNI Budiman menambahkan penyadapan terhadap negara merupakan tanggung jawab pengamanan negara, seperti BIN. Namun bila penyadapan dilakukan perorangan, kata Budiman, tinggal dicari siapa yang menyadapnya. (JIBI/Solopos/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya