SOLOPOS.COM - Anis Matta (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, SOLO — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menyebut kata-kata “orang Jawa” dan “orang Solo” dalam kampanye PKS di GOR Manahan, Solo, Sabtu (5/4/2014). Ia membantah penyebutan “wong Solo” dan “Satria Piningit” itu menyindir Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anis Matta berkata, “saya bertanya sekali lagi. Nek presidene dudu wong Jawa ada masalah enggak? Nek presidene dudu wong Solo ada masalah enggak? Nek presidene dudu Satrio Piningit ada masalah tidak?” Dia mengaku hanya ingin menjelaskan fakta tentang dirinya yang bukan orang Jawa, tapi orang Bugis.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Kampanye PKS tersebut diwarnai berbagai pelanggaran kampanye. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo, Sri Sumanta, menemukan tiga indikasi pelanggaran kampanye dalam pemilu PKS di GOR Manahan itu.

“Pertama, ada pemasangan atribut kampanye PKS di jalan white area. Pemasangan alat peraga kampanye (APK) itu jelas melanggar PKPU dan Perwali. Selain itu, kami juga menemukan indikasi keterlibatan anak-anak dalam kampanye. Terakhir, ada dugaan penggunakan mobil dinas yang diduga dilakukan anggota DPRD Solo dari PKS,” tandasnya saat ditemui Solopos.com seusai kampanye.

Panwaslu tetap akan memproses semua dugaan pelanggaran kampanye tersebut meskipun prosesnya sampai setelah hari H pencoblosan. Menurut dia, proses penanganan kasus pelanggaran kampanye tetap berjalan mengingat penetapan calon terpilih masih lama. “Hanya dua pelanggaran yang bisa membatalkan calon, yakni pelanggaran politik uang dan pelanggaran dana kampanye,” akunya.

Ketua DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, mengakui ada 2-3 anak yang terlibat kampanye. Dia mengatakan tak bisa menahan mereka. Namun, Sugeng menegaskan PKS sudah berusaha mengantisipasi pelanggaran itu dengan menyiapkan tempat penitipan anak di sebelah GOR Manahan. Soal pemasangan atribut kampanye di white area, Sugeng berjanji akan melepas setelah kampanye usai.

“Pemasangan APK di white area itu karena ada pemicunya, yakni APK partai lain yang dibiarkan. Makanya para kader partai juga memasang di lokasi yang sama. Tapi, selepas ini kader PKS akan melepas itu semua, mengingat besok [hari ini] dimulai masa tenang. Tentang indikasi penggunaan mobil dinas, silakan tanya yang bersangkutan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Anis mengaku optimistis bisa masuk tiga besar dalam perolehan suara pemilu legislatif (pileg). Optimisme PKS itu didasarkan pada hasil survei internal PKS dan peningkatan elektabilitas PKS pascakampanye terbuka. Anis menolak bicara soal target kursi, target suara secara riil. Anis juga tak berani menyebut nama capres yang bakal diusung PKS setelah kemenangan di pileg.

Menurut dia, PKS masih fokus pada pemenangan pileg 2014. Dia menyatakan suara Jawa Tengah akan memberi kontribusi suara yang sangat besar bagi kemenangan PKS. Dia mengungkapkan perolehan kursi PKS di Jateng pada 2004 mendapat tiga kursi, pemilu 2009 bertambah menjadi tujuh kursi, dan di pileg 2014 akan melebihi jumlah kursi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya