SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian bari Covid-19 yang dinamain omicron oleh WHO. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memberi perhatian terhadap varian baru corona, Omicron, yang sedang menggila di sejumlah negara dan berujung pelarangan warga negara dari 11 negara masuk ke Indonesia.

Presiden mengatakan kebijakan untuk mengantisipasi dan memitigasi berbagai varian baru virus corona harus diterapkan sedini mungkin agar tidak mengganggu program reformasi struktural dan pemulihan ekonomi nasional.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Selain varian lama di beberapa negara telah muncul varian baru varian Omicron yang harus menambah kewaspadaan kita. Antisipasi dan mitigasi perlu dipersiapkan sedini mungkin,” kata Presiden Jokowi saat Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11/2021) seperti dikutip Antara.

Presiden Jokowi mengingatkan agar jajaran pemerintah pusat dan daerah tetap mewaspadai Covid-19 karena pandemi belum berakhir. Persebaran virus corona, ditegaskan Presiden, masih menjadi ancaman bagi dunia, termasuk Indonesia.

Menghadapi ketidakpastian pandemi itu, Presiden menekankan bahwa APBN 2022 disusun sebagai instrumen fiskal yang responsif, antisipatif, dan juga fleksibel.

APBN 2022 juga mengakomodasi berbagai inovasi dan antisipasi berbagai perubahan yang terjadi namun dengan tata kelola keuangan dan administrasi yang baik.

Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Muncul di Afrika, Sejumlah Negara Tutup Pintu

Di samping itu, Presiden mengatakan APBN 2022 juga harus tetap dapat mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan melanjutkan agenda reformasi struktural. “APBN tahun 2022 memiliki peran sentral,” ucap Presiden.

Terdapat enam fokus kebijakan utama pada APBN 2022. Enam fokus itu adalah, pertama, melanjutkan kebijakan pengendalian COVID-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan.

Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan.

Kemudian, fokus ketiga adalah peningkatan sumber daya manusia yang unggul. Fokus keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kemampuan adaptasi teknologi. Selanjutnya, fokus kelima, yakni penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero based-budgeting agar belanja lebih efisien,” tutur Presiden Jokowi.

Turut hadir dalam penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022 itu, yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan jajaran pimpinan lembaga tinggi negara, di antaranya Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, dan jajaran menteri kabinet Indonesia Maju.

Perketat Karantina

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah memperketat pengawasan pelaksanaan aturan karantina di Indonesia untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron.

“Perketat pengawasan aturan karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal itu, katanya, mengingat kasus Omicron sudah terjadi di sejumlah negara di luar Afrika. Pengetatan karantina perlu dilakukan untuk semua suspek sebagai upaya deteksi dini dan mencegah masuknya varian baru di Indonesia.

Varian B.1.1529 Omicron pertama kali ditemukan di Botswana, Afrika Selatan. Namun, kini sejumlah negara Afrika dan Hong Kong mulai melaporkan temuan kasus varian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya