Solopos.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut DIY, Bangka Belitung, Aceh, Gorontalo dan Sumatera Barat terbaik dalam menangani Covid-19. Dari seluruh parameter penilaian, DIY tampil sebagai yang terbaik di antara yang lain.
Tak Dapat Undangan Rekomendasi PDIP, Purnomo Cawali Solo: Saya Sudah Diberi Tahu Jokowi
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Dari seluruh parameter yang kita miliki memang DIY yang paling baik, Pak Wagub, nggih,” tutur Jokowi sebagaimana dilansir laman Setkab.go.id.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan pengantar pada Pertemuan dengan Gubernur se-Indonesia membahas Percepatan Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
Hari Ini Dalam Sejarah: 17 Juli 1203, Tentara Salib Menguasai Konstantinopel
Kepada para pimpinan daerah yang datang, Jokowi mengajak bekerja lebih keras untuk menekan kasus Covid-19. Pertama, menekan angka kematian, lalu meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, dan mengendalikan pertambahan kasus positif Covid-19.
“Penekanannya ada di dua hal itu. Tapi kalau bisa tiga-tiganya, kasus positifnya turun, berarti positivity rate-nya, persentasenya juga turun tetapi angka kesembuhan dinaikkan, angka kematian diturunkan serendah-rendahnya,” katanya.
Banteng Solo Bergerak Siap Menangkan Gibran Minimal 60% Suara Di Pilkada 2020
Kondisi pandemi Covid-19 merupakan hal luar biasa yang menimpa dunia. Oleh karena itu Jokowi meminta para pemimpin daerah bekerja extraordinary di tengah kondisi ini.
“Dalam situasi seperti ini kita kerja biasa-biasa, enggak bisa. Percaya saya, enggak bisa. Semuanya harus ganti channel semuanya, enggak bisa kita normal-normal, channel-nya harus ganti semuanya. Dari channel ordinary pindah channel ke extraordinary,” tuturnya.
4 Nakes Positif Corona, Puskesmas Jayengan Solo Tutup Sepekan
Menangani kasus pandemi ini, kata Jokowi, tidak lagi bertele-tele dan rumit. Ini saatnya bekerja cepat dan sederhana.
“Enggak bisa lagi kita kerja dengan SOP normal, enggak bisa. Kita harus kerja dengan SOP yang shortcut, ada terobosannya. Jadi, anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita,” katanya.