SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo–Calon Walikota Solo yang diusung PDI Perjuangan dan partai politik (Parpol) koalisinya, Joko Widodo (Jokowi) membantah telah melakukan politisasi birokrasi untuk kepentingan Pilkada 2010.
Calon incumbent itu meminta bukti atau contoh tindakan politisasi birokrasi yang ditudingkan kubu pasangan Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi (Wi-Di). Penegasan Jokowi disampaikan saat ditemui wartawan di sela-sela rapat pleno terbuka penetapan nomor urut pasangan calon walikota-wakil walikota dalam Pilkada 2010 di Kantor KPU Solo, Minggu (4/4).
“Saya tidak pernah ajak birokrat untuk memilih kami atau bicara tentang Pilkada di depan mereka. Berikan contohnya kalau ada (politisasi birokrasi-red). Saya ngomong saja tidak pernah,” ujarnya. Jokowi mengaku selalu bekerja profesional, sesuai peran yang sedang dijalankan. Saat menjadi walikota, dia melanjutkan, hanya menyampaikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan tugas dan kewenangannya.
Begitu juga saat menjadi kandidat walikota dalam Pilkada, menurut Jokowi, tidak pernah mencampuradukkan persoalan. Sehingga saat ditanya apakah siap berjanji untuk tidak melakukan politisasi birokrasi atau birokrat, walikota dengan latarbelakang pengusaha tersebut menyatakan tidak perlu. “Tidak usah. Dari dulu saya tidak pernah mencampuradukkan tanggung jawab. Saya tidak pernah mengajak anak-anak dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas sebagai walikota,” tegas dia.

kur

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya