SOLOPOS.COM - Sejumlah warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya. (Antara-Pemkot Surabaya)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah-tengah dipersoalkannya protokol kesehatan di berbagai tempat dan meledaknya pasien Covid-19 pascalibur panjang, Presiden Joko Widodo mengaku bangga dengan rendahnya kasus positif Covid-19 dan rata-rata kesembuhan Covid-19 di Indonesia. Presiden Jokowi mengklaim kedua indikator tersebut semakin hari semakin membaik.

“Per hari ini, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia 12,73%, jauh lebih baik dari rata-rata dunia yang 27,97%. Semakin hari semakin baik. Begitu juga rata-rata kesembuhan yang kini 84,02% sementara rata-rata dunia 69,62%,” tulis Jokowi melalui akun Twitter miliknya @jokowi, Rabu (18/11/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Smartwatch Tak Mesti Persegi, Ini Alternatifnya…

Sebelumnya, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa rata-rata kesembuhan bukan indikator keberhasilan penanganan Covid-19. Menurutnya Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tidak pernah menjadikan hal tersebut sebagai capaian positif suatu negara.

Dicky menjelaskan bahwa virus corona (Covid-19) merupakan penyakit baru yang sejauh ini diperkirakan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan orang yang terinfeksi. “Baru sebagian yang ketahuan [dampak jangka panjang]. Sebagian ini juga temuan yang tidak menggembirakan, bahwa 50% ada gangguan paru, 80% ada gangguan jantung,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), beberapa waktu lalu.

Anut Tindakan Preventif

Oleh karena itu, dia menyatakan prinsip yang seharusnya dianut pemerintah yang menjadikan Jokowi bangga dengan angka Covid-19 Indonesia adalah tindakan preventif. Mencegah adalah hal terbaik yang bisa dilakukan dalam menghadapi virus yang belum diketahui seluruh dampaknya terhadap tubuh manusia.

Selain itu, mayoritas pasien Covid-19 pulih dengan sendirinya mengandalkan imun tubuh. Hal ini utamanya orang yang bergejala ringan atau tanpa gejala.

Dance Tiktok Gempi di Wanokaka NTT Viral

Pemerintah semestinya berpedoman kepada positivity rate atau tingkat positif orang yang dites dalam satu waktu. Hal ini merupakan indikator tingkat penularan di suatu wilayah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 18 November 2020, positivity rate Indonesia berada pada level 14,0%. Angka yang membikin Jokowi bangga dengan angka Covid-19 Indonesia ini jauh melampaui standar WHO, yakni 5%.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya