SOLOPOS.COM - Puluhan warga berebut buku yang dibagikan seorang ajudan Presiden saat Presiden Jokowi melintas di jalan raya Solo-Sragen, Desa Karangmalang, Masaran, Sragen, Sabtu (15/10/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Presiden Jokowi membagi-bagikan buku tulis saat melintas di jalan Solo-Sragen dalam perjalanan meninjau tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, SRAGEN — Jarum jam menunjuk pukul 08.00 WIB. Para polisi dan tentara bersiap-siap menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan meninjau pembangunan tol Solo-Kertosono (Soker) di wilayah Sragen, Sabtu (15/10/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagian besar aparat TNI/Polri berkumpul di warung makan sederhana di sebelah selatan Kantor Waskita Karya (WK) yang terletak di jalan Solo-Sragen, Desa Karangmalang, Masaran, Sragen. Mereka mengobrol sambil menikmati segelas teh, kopi, es teh, atau minuman segar lainnya.

Dari handy talky (HT) terdengar suara pemberitahuan Presiden baru mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo pada pukul 14.50 WIB. Informasi agenda Presiden selalu berubah-ubah dan menjadi bahan perbincangan di warung kecil itu.

Pukul 16.00 WIB, dipastikan Presiden lewat jalur tol wilayah Sragen dan keluar melewati jalur armada angkutan material PT Waskita Karya. Dari kejauhan rombongan Jokowi terlihat. Aparat TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen yang berkumpul di depan warung langsung bersiaga.

Mereka menyetop semua kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas dengan radius 50 meter ke arah Sragen dan 50 meter ke arah Solo. Arus lalu lintas Solo-Sragen macet total selama 15 menit hanya untuk memberi ruang bagi rombongan Presiden lewat.

Joko hanya tersenyum seraya melambaikan tangan dari dalam mobil warna hitam dengan pelat merah bertuliskan Indonesia dan berbendera merah putih. Setelah memasuki jalan Solo-Sragen, mobil yang ditumpangi Jokowi berhenti seraya membagikan buku tulis.

Sontak, warga yang berkerumun di sepanjang jalan itu langsung menyerbu mobil itu untuk sekadar berjabat tangan dan meminta buku dari Presiden. Saking banyaknya warga, salah seorang ajudan Presiden sampai membuka bagasi mobil presiden di bagian belakang.

Puluhan buku di bagasi mobil itu diambil dan menjadi rebutan warga. Buku yang dibagikan Jokowi terdapat pesan, seperti Ayo Belajar, Belajar, Belajar dan Membacalah dan Bangsa ini akan Terhindar dari Buta karena Ketidaktahuan.

Nauval, 11, merasa gembira meskipun tak mendapat buku satu pun. Bocah kelas V SD itu berseri-seri karena berhasil menjabat tangan Presiden.

“Iya, seneng banget bisa bersalaman langsung dengan Pak Presiden. Tangannya terasa dingin ketika berjabat tangan. Tangan ini yang aku pakai untuk bersalaman,” kata Nauval seraya menunjukkan telapak tangan kanannya saat ditanya Solopos.com, Sabtu sore.

Fahmi, 40, pun ikut bergembira karena berhasil merebut tiga buku tulis buah tangan Presiden. Buku-buku itu untuk anaknya, Fiki, yang sekolah di kelas III SDN I Karangmalang, Masaran.

“Buku-buku ini untuk anak saya ini. Ya, bisa digunakan untuk belajar di sekolah supaya tambah semangat,” kata warga Dukuh/Desa Karangmalang RT 009, Masaran, Sragen.

Nenek-nenek tetangga Fahmi, Lentis, 60, tersenyum saat berhasil mendapat dua buku. Dia berjalan sembari menuntun sepeda roda tiganya. Lentis merupakan seorang difabel yang berdagang beras. Sepeda mini roda tiga itulah yang digunakan Lentis kulakan beras.

“Buku ini bisa saya gunakan untuk mencatat dagangan yang terjual. Saya jualan beras di rumah. Kadang bisa laku 20 kg, kadang juga bisa laku 1 kuintal,” kata warga Dukuh/Desa Karangmalang RT 008/RW 004, Masaran, Sragen, itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya