SOLOPOS.COM - Farel Prayoga. (Youtube Land of Osing Banyuwangi)

Solopos.com, SOLO-Lagu Joko Tingkir batal dinyanyikan oleh Farel Prayoga membuat warganet bertanya-tanya apa penyebabnya? Warganet membahas hal ini sehingga judul lagu tersebut pun jadi trending topic di Twitter.

Kejadian berawal saat  Presiden Jokowi meminta Farel menyanyikan lagu tersebut. Dalam upacara  peringatan HUT ke-77 RI yang disiarkan secara langsung, tampak koordinasi tim kepresidenan dengan Farel Prayoga dari balik mikrofon dari belakang panggung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun akhirnya lagu permintaan Presiden Jokowi itu urung berkumandang di Istana dalam upacara peringatan HUT ke-77 RI. Warganet pun membahas hal itu sehingga akhirnya jadi trending topic di Twitter. Pada Rabu (17/8/2022) hingga pukul 18.00 WIB sudah ada 11.000 tweet memakai judul lagu itu.

Tidak sedikit warganet menganggap penyebab Joko Tingkir batal dinyanyikan lantaran band pengiringnya tidak siap. “Critanya mau nyanyi joko tingkir tpi ndak jadi,” tulis @DTaa*** dikutip dari Twitter.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Farel Prayoga Nyanyi Ojo Dibandingke di Istana, Pejabat-Artis Joget

“Upacara dirgahayu republik indonesia seru banget. Farel Prayoga kamu keren bawain lagu Ojo Dibandingke di Istana Presiden. Sayang Pak Jokowi request lagu Joko Tingkir tapi musiknya belum siap. Ada juga reza rahadian,” tulis @avendi***.

“Cuma dia yg bisa bikin menteri dan jenderal2 joget. Sayang td instrumennya gak siap nyanyi Joko Tingkir. Kapan2 undang band-nya Indosiar bisa musik apa aja,” tulis @adida***.

Baca Juga: Nyanyi di Istana, Farel Prayoga Bikin Jokowi Senyum-Prabowo Joget

Sementara warganet lainnya ada yang menyebutkan penyebab lagu Joko Tingkir batal dinyanyikan Farel lantaran kontroversi yang meliputinya. “Lagiiii kena kasus kak lagunya. Karna Joko Tingkir itu ulama jadi beberapa ulama protes gaboleh dibikin guyonan gitu,” cuit @hime_***.

“Bukan karena itu, lebih ke lagu ini tuh kontroversial. Lagi ram2nya dianggap ga sopan dengan penggunaan kata Joko Tingkir, andaikan tadi jadi bakal digoreng abis2an sama oposisi haters gitu,” cuit @allezga***.

Kontroversi apakah yang meliputi lagu Joko Tingkir yang batal dinyanyikan Farel tersebut? Mengutip laman NU Online, Rabu,  popularitas lagu dangdut bergenre koplo bergaya parikan (mirip pantun) ini langsung menuai protes dari berbagai pihak, mulai Gus Muwafiq, akademisi UINSA, dan terakhir Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Para pihak yang menyoal menilai lagu parikan Joko Tingkir Ngombe Dawet tidak mencerminkan kebudayaan, dan jauh dari kepantasan. Gus Muwaffiq bahkan merasa jengkel dengan penulis lirik “Joko tingkir ngombe dawet, Jo dipikir marai mumet,” ini.

Baca Juga: Asyiknya Farel Prayoga Feat Filla Talia Nyanyi Lagu Ojo Dibandingke

Dia mengatakan, pengarang tidak mengetahui sejarah. Joko Tingkir, kata dia, bukanlah orang sembarang. Joko Tingkir adalah ulama besar yang menurunkan ulama-ulama di Jawa. Lalu siapakah sebenarnya Joko Tingkir tersebut? Merujuk catatan Kiai Ishomuddin Hadziq atau Gus Ishom, muhaqiq kumpulan karya Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Joko Tingkir adalah kakek ke-3 dari KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Itu berarti Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid adalah generasi ke-6. Nasab Joko Tingkir bertemu dengan Maulana Ishaq ayah Sunan Giri, salah satu Walisongo yang telah berjasa besar dalam mendakwahkan Islam di Nusantara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya