Solopos.com, PURWODADI — Sebelum namanya viral dan sukses seperti sekarang, crazy rich dari Grobogan, Jawa Tengah, Joko Suranto, ternyata pernah berjualan koran.
Bahkan, dia juga pernah menjadi pegawai bank, sebelum merantau ke Jakarta dan menjadi pengusaha sukses. Pahit manis dan jatuh bangun sudah dia lalui untuk membangun bisnis dari nol.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sekarang, Joko Suranto menggeluti usaha properti dan berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Selain itu, dia juga tercatat sebagai bos perusahaan Buana Kassiti Group sekaligus Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat.
Crazy rich Grobogan ini juga melebarkan sayap bisnis ke sejumlah bidang usaha seperti hotel, resort, finance, dan lainnya.
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Menular Lewat 2 Saluran, Ini Cara Mencegahnya
Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Joko Suranto ternyata juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FH Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Hal ini dikarenakan dia merupakan alumnus dari kampus tersebut.
Diberitakan Solopos.com ebelumnya, nama Joko Suranto viral seusai membangun jalan desa senilai Rp2,8 miliar dengan dana pribadinya. Joko memperbaiki jalan di kampung halamannya yang bertempat di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Baca Juga: Ini Gejala Khas dari Hepatitis Akut dan Misterius pada Anak
Aksi crazy rich Grobogan tersebut ternyata membuat berbagai pihak bertanya-tanya, apakah dia membangun jalan dengan ikhlas atau tidak. Merespons hal tersebut, Joko mengatakan rasa ikhlas itu berada di hati masing-masing.
Dia bahkan menyinggung soal moto hidupnya, yakni jangan takut berbuat baik, ketika membangun jalan di Grobogan itu.
Baca Juga: Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?
“Tetapi, ketika kita melakukan sesuatu hal yang nggak ikhlas mau cari apa? Kita enggak cari kepentingan, kecuali bisa menatap kebahagiaan di mata orang terdekat, sahabat kita, kawan kita yang di sana bisa senang dengan adanya pembangunan jalan ini,” kata Joko.
“Itu adalah sesuatu yang indah, tak bisa tergantikan. Kebayang juga kan orang yang melewati jalan itu mendapatkan rasa bahagia yang tak ternilai? Kita tidak mengharapkan pujian dari siapapun. Niat baik dengan tujuan baik, insyaallah akan berkembang baik juga,” jelas Joko lagi.
Baca Juga: Banyak Dilakukan Masyarakat Jawa, Kapan Lebaran Ketupat 2022?