SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Beberapa hari terakhir, film A Man Called Ahok dan Hanum&Rangga, ramai diperbincangkan netizen. Sama-sama dirilis 8 November 2018, kedua film tersebut bersaing panas dikarenakan tokoh-tokohnya yang masih berkaitan dengan dunia politik.

Film A Man Called Ahok mengisahkan tentang hubungan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan sang ayah. Sedangkan Hanum & Rangga merupakan film adaptasi dari novel karya Hanum Rais yang kini juga terjun ke dunia politik sebagai calon legislatif pada Pemilu 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di media sosial, penggemar kedua film ini menyatakan bahwa film yang mereka favoritkan jauh lebih baik dibanding yang lain. Persaingan jumlah penonton kedua film pun tak terelakkan dan semakin memanas karena pernyataan Hanum Rais baru-baru ini.

Ramainya permasalahan tersebut di media sosial rupanya juga menarik perhatian Joko Anwar. Sutradara film Pengabdi Setan ini menyayangkan tindakan segelintir oknum yang memanfaatkan karya film untuk serangan politik. Joko juga mengingatkan bahwa sebuah film dibuat oleh puluhan bahkan ratusan orang dengan pandangan politik yang berbeda.

Film kok dijadikan alat political bully. Same on you, dari pihak mana aja. Shame on you. Jauhi film dari kelakuan politik menyebalkanmu lah,” tulis Joko Anwar pada Senin (12/11). “Satu film dibuat oleh puluhan, bahkan ratusan orang yang punya pandangan politik beda, atau nggak peduli sama politik seperti kamu. Shame.”

Tanggapan Joko Anwar tersebut menuai pro kontra warganet. Ada yang setuju, namun banyak pula warganet tak sependapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya