BANTUL—Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menyertakan dua macam kompetisi karawitan, yakni solo gender dan gadhon dalam ajang Jogja Karawitan Festival (Jogjakarfest) tahun ini.
Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
“Dua kemasan ini memang belum lazim,” kata Ketua Panitia Jogjakarfest, Siswadi di gedung rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (19/9).
Menurut Siswadi, solo gender dan gadhon layaknya chamber music alias orkestra musik yang tidak lengkap seperti pada umumnya. Namun demikian, dengan ketentuan materi gending, lampah garap, serta ricikan gamelannya, dua komposisi itu diyakini dapat memperkaya dunia musik di DIY.
Meski pendaftaran telah ditutup sejak awal bulan lalu, jumlah peserta kedua kompetisi itu masih terus bertambah. Hingga hari ini, tercatat sudah ada 18 seniman karawitan yang akan meramaikan kompetisi solo gender dan sembilan grup karawitan yang akan turut dalam kompetisi gadhon. Satu grup di antaranya berasal dari Perancis.
Selain dua kompetisi itu, Jogjakarfest yang akan dihelat pada Minggu (23/9) dan Senin (24/9) mendatang juga akan menyuguhkan festival grup karawitan bertajuk Kana Kene Karawitan. Festival itu akan dimeriahkan grup karawitan dari Surabaya, Semarang, Banyumas, dan Sunda.(ali)