SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Sepanjang musim kemarau tahun ini, PDAM Tirtamarta Jogja mengaku terjadi penurunan debit air sebanyak 15%. Sebelum kemarau, debit air rata-rata 600 liter per detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dirut PDAM Tirtamarta Jogja, Dwi Agus Triwidodo mengatakan, penurunan debit air pada kemarau ini, hanya berdampak pada wilayah Jogja Tengah dan Utara Jogja, seperti kawasan Malioboro dan Jetis ke arah Utara. Adapun wilayah Jogja Timur, Selatan dan Barat dampak kemarau tidak terlalu berpengaruh.

“Ada penurunan debit air 15 persen dari rata-rata debit air sebelum kemarau 600 liter per detik,” jelas Dwi kepada Harian Jogja, Rabu (12/9).

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, lanjutnya, PDAM melakukan pemerataan distribusi air ke masing-masing wilayah. Hanya saja, pemerataan tersebut hanya bisa dilakukan dalam satu wilayah dan tidak antarwilayah.

“Pemetaan mengikuti grafitasi wilayah dan dilakukan dalam satu wilayah,” jelasnya.

Alasan lainnya, ungkap dia, karena masing-masing wilayah memiliki sumber air sendiri. Untuk wilayah Selatan dan Barat diambil dari sumber Kali Bedog sedangkan wilayah Timur dialiri dari sumber Karanggayam, Kota Gede. Untuk wilayah Utara tengah dialiri dari wilayah Sleman seperti Umbul Wadon. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya