SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/googleimage)

Haryadi Suyuti (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) dan seluruh elemen masyarakat Jogja menyatakan siap siaga menghadapi berbagai ancaman bencana. Kesiapsiagaan tersebut diteguhkan lewat apel siaga bencana di halaman Balaikota  Jogja, Rabu (7/11).

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Apel siaga bencana yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti dan Kepala Staff Kodim 0734/Jogja Mayor Inf. Sumarno tersebut, diikuti seluruh elemen penanganan bencana mulai tingkat pemerintahan hingga RT/RW. Dalam kesempatan ini juga digelar demo kesiagaan bencana baik banjir lahar dingin, kebakaran, hingga gempa bumi.

Demo kesiagaan sendiri dilakukan oleh personil Taruna Siaga Bencana (Tagana), Personil pemadam kebakaran, Personil kesehatan dan beberapa elemen lainya. Menurut Haryadi, melalui apel siaga ini pihaknya ingin memastikan kesiagaan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi bencana termasuk peralatan dan logistiknya.

Ia berharap terjalin komunikasi antarsetiap elemen sehingga bila bencana muncul tidak terjadi kepanikan berlebihan di masyarakat. Pasalnya, bila kepanikan muncul bisa menimbulkan musibah baru. “Untuk itu, seluruh komponen masyarakat baik Pemkot dan non Pemkot harus siap siaga apabila terjadi potensi bencana,” kata Haryadi.

Sementara itu Kepala Kantor Pemadam Kebakaran, Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (PKBLinmas) Kota Jogja PKB Linmas, Sudarsono mengatakan, alokasi anggaran untuk penanggulangan bencana di Kota Jogja diambil dari dana tak terduga pada APBD Kota Jogja 2012 sebesar Rp5 M. “Selain itu ada dana rutin yang terdapat di masing-masing SKPD dan siap digunakan sewaktu-waktu,” tandasnya.

Melalui kesiagaan ini kata dia, pihaknya mematok waktu respon terhadap bencana kebakaran 12 menit hingga tempat kejadian dan setengah jam untuk bencana lainnya baik itu gempa maupun banjir lahar dingin. Diakuinya, semua peralatan untuk penanggulangan bencana sudah siap. Menurutnya, bencana yang perlu diwaspadai saat ini adalah terkait dengan masuknya musim penghujan yaitu banjir lokal, banjir lahar dingin dan longsor.

Terkait hal itu kata dia, sistem peringatan dini di bantaran Kali Code yang merupakan daerah rawan banjir lahar dingin menurutnya juga sudah disiagakan. 6 alat early warning system (EWS) di bantaran kali tersebut sudah aktif semua. Selain itu pihaknya juga telah memastikan 4 genset dan 27 pipa hisab air sudah siap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya