Jogja Outer Ringroad, proyek ditarget digelar 2019
Harianjogja.com, SLEMAN — Rencana pembangunan Jogja Jalan Outer Ringroad (JJOR) mulai disosialisasikan. Proyek tersebut masuk dalam tahap penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga : Penyusunan Proyek Jogja Outer Ringroad Segera Dilakukan
Menurut Konsultan Proyek JJOR tersebut, Sajiman, JJOR berdiri terpisah dan tidak ada hubungan dengan pembangun tol baik Jogja Bawen maupun Jogja Solo. Namun dia masih belum bisa memastikan apakah proyek tersebut tetap direalisasikan atau tidak. Meski begitu, katanya, proyek tersebut sudah direncanakan sejak lama dan semua tergantung dari pemerintah pusat.
“Yang memiliki anggaran Kementerian PUPR. Penyusunan amdal ini masih dini, masih menunggu banyak masukan jadi tidak mutlak bisa banyak berubah,” ujarnya, Selasa (22/8/2017).
Terkait hal itu, Camat Tempel Wildan Solichin yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, masih banyak yang perlu dibicarakan terkait proses pembangunan proyek JJOR tersebut. Salah satunya terhadap perlindungan bangunan cagar budaya di wilayah Tempel. Sebab jalan JJOR juga melewati bangunan cagar budaya, seperti saluran irigasi Van Der Wijck dan Buk Renteng.
“Kalau dilebarkan nanti pasti kena. Kalau dilebarkan ke kanan terkena saluran irigasi, kalau dilebarkan ke kiri ada situs makam yang dihormati masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan adanya jembatan layang di persimpangan jalur utama Tempel. Menurutnya, pintu masuk dan keluar dari DIY tersebut kerapkali dilanda kemacetan terutama saat arus mudik dan balik. “Kalau ada jembatan layang, saya kira tidak akan menyebabkan arus lalu lintas macet. Itu yang saya usulkan,” katanya.