SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA – Jumlah orang kaya di Daerah Istimewa Yogyakarta terus bertambah. Kondisi itu berimbas pada gaya hidup sebagian warga Jogja yang memiliki pendapatan jauh di atas rata-rata. Rumah, mobil dan motor mewah semakin menjejali Kota Pelajar ini.

Makin banyaknya orang kaya di Jogja itu salah satunya terlihat dari meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) dan jumlah rekening.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY pada Maret 2013 lalu, jumlah DPK menembus angka Rp33 triliun jauh meningkat dari 2012 lalu yang berjumlah Rp28 triliun. Peningkatan juga terjadi dari jumlah rekening dari 2,3 juta rekening menjadi 2,8 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari sekitar 3,5 juta penduduk DIY, jumlah rekening yang ada saat ini sudah mencapai 2,8 juta rekening perkiraannya sekitar 75 persen dari jumlah penduduk, meski satu orang bisa memiliki beberapa rekening,” ujar Peneliti Senior KPBI DIY Djoko Raharto, akhir pekan lalu.

Selain itu dana nasabah di perbankan dengan jumlah Rp500 juta ke atas juga meningkat. Pada Maret 2013, jumlah rekening perorangan di atas Rp500 juta hingga Rp1 miliar mencapai 2.464 rekening naik dari periode yang sama 2012 yang mencapai 2.342 rekening. Sedangkan untuk rekening di atas Rp1 miliar pada 2013 ini mencapai 1.586 rekening naik dari Maret 2012 yang mencapai 1.359 rekening.

“Sedangkan jumlah simpanan baik deposito, rekening maupun giro dengan jumlah di atas Rp1 miliar pada 2013 ini juga meningkat dari Rp3,4 triliun menjadi Rp4,2 triliun,” lanjutnya.

Peningkatan pendapatan masyarakat Jogja itu dipicu semakin
membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia termasuk DIY.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja perekonomian DIY meningkat sebesar 2,93%, melaju dibanding laju pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 2,03%.

Kepala BPS DIY Wien Kusdiatmono mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2013 sebesar 2,93% tersebut terutama didorong oleh sektor pertanian yang menguat akibat siklus panen raya hingga mencapai 58,39%.

“Komoditi padi dan palawija mengalami siklus musim panen raya dan mengakibatkan pertumbuhan hingga mencapai 90,56 persen,” katanya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya